Rekam24.com, Bogor – Cuaca ekstrem yang melanda Kota Bogor pada Minggu 27 Juli 2025 memicu enam kejadian bencana alam di berbagai wilayah, termasuk pohon tumbang, dahan patah, dan atap rumah ambruk.
Terbaru, pohon alpukat setinggi 15 meter tumbang dan menimpa mobil warga di kawasan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, sekitar pukul 21.00 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Dimas Tiko, mengonfirmasi bahwa kejadian tersebut menutup rangkaian bencana yang terjadi akibat hujan deras dan angin kencang sepanjang hari.
Baca Juga : Pohon Tumbang Timpa Mobil di Paledang, BPBD Kota Bogor Gerak Cepat Lakukan Evakuasi
“Kejadian terakhir terjadi di tempat penitipan motor dan mobil di Jalan Paledang. Pohon alpukat yang akarnya sudah lapuk tumbang dan menimpa satu unit mobil milik warga. Tidak ada korban jiwa, dan evakuasi telah selesai dilakukan oleh tim gabungan,” ujar Dimas Tiko.
Kejadian di Paledang, yang dilaporkan oleh warga melalui media sosial, ditangani cepat oleh personel TRC-PB BPBD bersama Damkar, Tagana, dan warga setempat.
Mobil yang tertimpa diketahui milik warga bernama Eriza, sementara lokasi penitipan kendaraan merupakan milik Bapak Royal.
Baca Juga : Akibat Hujan Disertai Angin Kencang, Rumah Warga di Batutulis Rusak Tertimpa Pohon Tumbang
Dengan bertambahnya kejadian ini, total laporan yang diterima BPBD Kota Bogor dalam satu hari mencapai enam kejadian yang tersebar di wilayah Bogor Tengah, Bogor Utara, Bogor Selatan, dan Paledang.
Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam seluruh kejadian, namun sejumlah kendaraan dan bangunan mengalami kerusakan.
Berikut ringkasan kejadian pada 27 Juli 2025:
Dahan pohon patah di Babakan, Bogor Tengah.
Pohon tumbang di area parkir Pizza Hut, Bantarjati, Bogor Utara.
Pohon tumbang menimpa mobil di Perumahan Griya Permata, Pamoyanan, Bogor Selatan.
Atap rumah ambruk di Bondongan, Bogor Selatan.
(Tambahan) Pohon tumbang menutup akses jalan di lokasi lain.
(Terbaru) Pohon tumbang menimpa mobil di Paledang, Bogor Tengah.
Dimas Tiko mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan potensi bahaya yang terlihat di lingkungan sekitar.
“Kami juga sedang memetakan wilayah rawan bencana berbasis data kejadian harian seperti ini. Tentu kerja sama warga sangat penting untuk pencegahan lebih awal,” jelasnya.
BPBD Kota Bogor tetap siaga 24 jam melalui tim Pusdalops dan TRC-PB, yang secara aktif memantau wilayah dan merespons laporan masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi.