Rekam24.com, Bogor – Kota Bogor kembali menghadirkan semangat perjuangan dalam rangkaian Festival Merah Putih (FMP) 2025 melalui kegiatan Napak Tilas Jenderal Sudirman yang digelar pada awal Agustus ini.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi bentuk penghormatan kepada sosok Jenderal Besar Sudirman, tetapi juga bagian dari upaya membangkitkan kembali nilai-nilai nasionalisme dan sejarah perjuangan bangsa.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menyebut bahwa napak tilas ini memiliki makna mendalam. Pasalnya, Jenderal Sudirman pernah mengenyam pendidikan militer di Kota Bogor, tepatnya saat masa Pendidikan Pembela Tanah Air (PETA). Lokasi tersebut kini menjadi bagian dari rute napak tilas yang dilewati para peserta.
Baca Juga : Aksi Donor Darah Meriahkan Festival Merah Putih 2025
“Beliau bersama tokoh-tokoh lainnya merupakan pendiri TNI Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Napak tilas ini adalah bentuk penghormatan atas jasa besar beliau. Apalagi tahun ini dipadukan dengan Festival Merah Putih yang semakin semarak dan menarik wisatawan untuk datang ke Bogor,” ujar Dedie.
Rute napak tilas yang ditempuh dimulai dari Makodim 0606 Kota Bogor, lalu menuju Lapangan Sempur, Rumah Dinas Wali Kota Bogor, menyusuri Jl. Pajajaran, Mall Jambu 2, Jl. Ahmad Yani, dan berakhir di Museum PETA. Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur masyarakat, dari TNI, komunitas lokal, hingga pelajar.
Ketua Umum Festival Merah Putih, Benyamin Mbooh, menjelaskan bahwa rute yang dilalui memang bukan rute asli yang ditempuh Jenderal Sudirman saat masa perjuangan, tetapi memiliki nilai simbolik.
Baca Juga : Festival Merah Putih 2025 Resmi Dibuka, Tandai Satu Dekade Perayaan Cinta Tanah Air di Bogor
“Ini bagian dari ikhtiar kita untuk menghidupkan semangat perjuangan beliau. Meski bukan rute sejarah asli, semangat dan nilai yang kita bawa adalah autentik, semangat patriotisme,” ungkap Benyamin.
Menariknya, dalam kegiatan ini juga ditampilkan replika tandu yang menggambarkan kondisi Jenderal Sudirman saat memimpin perang gerilya dalam keadaan sakit. Hal ini menjadi pengingat betapa besar pengorbanan beliau demi kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga : Festival Merah Putih Dorong Partisipasi Warga dan UMKM, Bukan Sekadar Perayaan Nasionalisme
“Jenderal Sudirman wafat di usia 32 tahun, dalam kondisi sakit tapi tetap memimpin pasukan. Itu inspirasi besar untuk anak muda kita. Bayangkan beliau bergerilya di hutan, sedangkan kita baru jalan 8 kilometer saja sudah kewalahan,” kata Wali Kota Dedie.
Sebagai informasi, Bogor pernah ditetapkan sebagai Kota Pembela Tanah Air pada tahun 1943. Oleh karena itu, napak tilas dan kegiatan Festival Merah Putih ini menjadi bagian penting dalam menjaga warisan sejarah dan semangat perjuangan para pahlawan bangsa.
Festival Merah Putih 2025 akan berlangsung penuh selama bulan Agustus dengan berbagai agenda budaya, sejarah, dan wisata perjuangan di seluruh penjuru Kota Bogor.