Rekam24.com, Bogor – Parents Association Bosowa Bina Insani (PABBI) SMP Bosowa Bina Insani Bogor baru baru ini menghelat webinar pendidikan yang berlangsung pada, Sabtu (4/1/2025).
Webinar pendidikan itu bertajuk Tantantangan Pola Asuh Usia Remaja, Startegi Menghadapi Era Generasi Z dan Alpha, yang diperuntukan untuk guru dan wali murid.
Kegiatan tersebut juga merupakan hasil kolaborasi dengan Agrianita Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University.
Perwakilan Yayasan Bosowa Bina Insani Eko Arianto menjelaskan tema yang diangkat pada kegiatan webinar pendidikan itu selaras dengan teori Developmental Apropriate Practice.

“Teorinya sudah kami terapkan, di sekolah kami para guru juga sudah mendapatkan pelatihan terkait pengelana setiap fase perkembangan anak,” jelas Eko.
Eko mengutarakan hal itu sengaja dilakukan agar para tenaga pendidik diseluruh jenjang pendidikan Sekolah Bososowa Bina Insani bisa selalu membersami perkembangan para siswa.
“Tentunya saat ini gen z dan gen alpa menjadi siswa siswi kami inysa allah kami akan terus memperbarui informasi terkait dengan tahapan perkembangan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Pabbi SMP Bososwa Bina Insani, Rohana mengungkapkan kesuaian pola asuh pada anak menjadi penting untuk dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Terlebih generasi Z dan generasi Alpha adalah orang yang lahir ditengah kemajuan teknologi dan informasi, sehingga pola pikir dan karakteristik mereka berbeda dengan generasi sebelumnya.
“Ini menajadi tantangan tersendiri baik orang tua maupun pendidik agar dapat menerapkan pola asuh yang tepat supaya ilmu maupun informasi yang disampaikan dapat diterima dengan maksimal oleh mereka,” kata Rohana.
Webinar pendidikan yang diinisiasi oleh Pabbi SMP Bosowa Bina Insani, ini juga menghadirkan Wali Kota Bogor terpilih Dedi A Rachim.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi mengatakan pola asuh yang tepat untuk menghadapi anak-anak gen Z dan gen Alpha yakni dengan melakukan komunikasi yang efektif.
“Para orang tua juga harus bisa mengatasi pemakaian gadget dimana komunikasi efektif dulu bisa dilakukan secara manual saat ini mereka lebih intens menggunakan gadget,” pungkasnya