Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kota Bogor tengah mempersiapkan pembelian lahan untuk mendukung pembangunan trase baru.
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan bahwa proses ini dilakukan secara hati-hati dan sesuai aturan agar terhindar dari potensi masalah administrasi maupun hukum.
“Masih baru kan, ada yang sudah mulai pembelian. Anggaran pembelian tanah itu di perubahan, kita sedang lengkapi dulu administrasi,” ujar Dedie kepada wartawan.
Baca Juga : Jalan Danasasmita Siap Dilalui Sekitar 18 Agustus Untuk Roda Dua
Dedie menjelaskan, pihaknya juga telah meminta pendampingan hukum dari Kejaksaan untuk memastikan seluruh langkah pembelian lahan sesuai ketentuan.
Selain itu pihaknya juga sedang menunggu LO dari kejaksaan Negeri Kota Bogor.
“Kita ingin menghindarkan potensi-potensi yang sifatnya negatif manakala kita melakukan pembelian. Semuanya harus berdasarkan aturan yang jelas dan jangan sampai ada kesalahan administrasi. Apalagi sampai ada potensi yang bisa merugikan. Ini semua semata-mata demi masyarakat Kota Bogor,” jelasnya.
Baca Juga : Jalan Baru Batu Tulis Kota Bogor Dimulai 2026
Ia menambahkan, Pemkot Bogor juga menunggu proses administrasi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebelum melakukan prasasti atau penetapan resmi pembelian lahan.
“Kemarin kita sudah ketemu dengan Kepala BPN dan tim appraisal. Kalau memang sudah tidak ada masalah, BPN akan mengukur, dan kita segera prasasti-kan. Insyaallah secepat mungkin,” katanya.
Dedie memaparkan, terdapat tiga bidang lahan besar dan satu bidang kecil yang akan dibebaskan. Beberapa di antaranya berada di kawasan bekas longsor yang akan dinaturalisasi untuk mengurangi beban di sekitar trase baru.
“Yang penting trase baru ini tidak terbebani oleh lalu lintas. Kita selamatkan dulu lahannya, naturalisasi bekas longsor, lalu pindahkan ke trase baru supaya aman,” ujarnya.
Menurutnya, proyek trase baru tersebut kini sudah memasuki tahap akhir penyelesaian.
