Rekam24.com – Perhimpunan Sadulur Salembur (PSS) menjalin kerjasama dengan Yayasan Pandutama selaku pemilik SMK dan SMP Pandutama di Jalan Pandu Raya, Kelurahan Tegal Gundul, Kecamatan Bogor Utara.
Kerjasama antara PSS dan Yayasan Pandutama bertujuan untuk mengakomodir siswa-siswi yang tak diterima di sekolah negeri agar dapat bersekolah dengan biaya yang murah.
Pembina PSS, Akhmad Saeful Bakhri mengatakan, meski SMK dan SMP Pandutama merupakan sekolah swasta, namun siswa-siswi yang difasilitasi oleh PSS tak perlu mengeluarkan biaya besar. Mereka cukup membayar Rp50 ribu per bulan tanpa membayar uang pangkal.
Baca Juga : Wartawan di Kota Bogor Jadi Korban Pelecahan Seksual Saat Tengah Berjalan Kaki
“Ini adalah salah satu ikhtiar kami dalam memfasilitasi pendidikan bagi warga tak mampu yang tidak diterima di sekolah negeri,” ujarnya kepada wartawan, Kamis 04 Juni 2024.
Pria yang akrab disapa Gus M ini mengatakan bahwa pemberian pendidikan terhadap generasi muda bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.
“Pendidikan adalah tanggungjawab bersama. Sebab, nasib bangsa dan negara kita kedepannya ada di tangan generasi muda,” tegasnya.
Baca Juga : DPD Projo Jawa Barat dan Kota Bogor Sepakat Dukung Dedie Rachim dalam Pilkada 2024
Saat disinggung mengapa biaya yang dikeluarkan begitu murah bagi mereka yang difasilitasi di Pandutama. Gus M menegaskan bahwa sebagian biaya telah dicover oleh PSS sebagai bentuk komitmen untuk mencerdaskan anak bangsa.
“Bisa dibilang ini adalah beasiswa pendidikan bagi masyarakat menengah ke bawah,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor itu.
Lebih lanjut, ia berharap ke depannya akan lebih banyak pihak yang lebih peduli akan pendidikan melalui kerjasama dengan sekolah swasta untuk mewadahi siswa-siswi yang tak diterima di sekolah negeri.
Baca Juga : PDI-Perjuangan Sudah Mengantongi Nama Bakal Calon Walikota Bekasi Untuk Pilkada
“Sebenarnya kalau semua peduli dengan pendidikan, takkan ada lagi anak yang putus sekolah karena mahalnya biaya pendidikan,” tukas lelaki yang gemar menyantap pepes lele itu.