Rekam24.com – Kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh warga Nias, Sumatera Utara terhadap warga pribumi di Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor terus menjadi perhatian serius oleh pihak Polsek Bogor Selatan, Polresta Bogor Kota, Polda jabar. Hasilnya 7 saksi telah diperiksa oleh kepolisian Polsek Bogor selatan Kota Bogor.
“Kalau untuk pelaku sampai saat ini belum mendapatkan informasi karena kemarin ditanya kepada korban juga belum tahu karena kurang lebih ada 10 orang. Tapi, saat ini 7 orang saksi sudah kami periksa,” kata Kapolsek Bogor Selatan Diana Sulistiowati.
“Kita juga masih mencari pelaku Mudah-mudahan masih ada. Karena warga juga kan kenal ama mereka. Jadi kita mungkin bisa menyelidikinya,” sambung Diana.
Diana menjelaskan, pelaku pengeroyokan ini keberadaanya memang tinggal di Harjasari.
Mereka (pelaku) tinggal di Harjasari dengan cara mengontrak rumah yang memang lokasinya berdekatan dengan warga lokal. Tidak hanya tinggal dekat warga lainnya, para pelaku, kata Diana, sudah dikenal oleh warga lainnya termasuk korban.
“Kalau menurut pengakuan korban, di antara yang mukul itu dia ada yang kenal. Memang katanya dia tinggal di situ ada di lingkungan situ. Kurang lebih ada yang kenal lah dengan mereka. Katanya dia ngontrak di sekitaran situ, jadi sebetulnya korban juga kenal dengan si pelaku ini,” jelas Diana.
Meski begitu, saat ini, tegas Diana, pihaknya terus melakukan upaya guna menyelesaikan kasus ini. Sebanyak tujuh orang saksi pun sudah diperiksa atas kejadian ini.
“Kalau untuk pelaku sampai saat ini belum mendapatkan informasi karena kemarin ditanya kepada korban juga belum tahu karena kurang lebih ada 10 orang. Tapi, saat ini 7 orang saksi sudah kami periksa,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, sekelompok warga Nias, Sumatera Utara, membabi buta di wilayah Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.
Warga Nias ini membabi buta dengan melakukan pengeroyokan terhadap warga dan RT sekitar.
Dari yang dikeroyok beberapa diantaranya mengalami luka dibagian tubuhnya.
Salah seorang anak korban, Azhari mengatakan saat itu sebelum anggota keluarganya terluka, kondisinya terlihat chaos. Keluarganya sampai berteriak meminta tolong agar pertikaian tidak terjadi. Saat itu, awal kejadian dipicu oleh pertikaian warga Nias dengan warga sekitar.
“Intinya mereka sedang pesta kumpulan orang Nias dalam kondisi mabuk Bertikai dengan warga yang lewat bawa mobil. Adik saya laki laki mencoba melerai mungkin karena terlihat berbahaya akhirnya keluarga saya termasuk bapak, ibu, adik berteriak minta tolong untuk kabur saja masuk ke dalam rumah,” kata Azhari dijumpai di kediamanny