PSEL Tidak Akan Mampu Serap Seluruh Sampah, DPRD Minta Pengelolaan Berbasis Desa

program nasional Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEl) tidak akan mampu menyerap seluruh timbulan sampah jika tidak ditunjang sistem pengelolaan di tingkat lokal

Rekam24.com, Bogor – Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni, menekankan pentingnya percepatan inovasi pengelolaan sampah untuk mengatasi tingginya produksi harian yang mencapai sekitar 3.000 ton.

Menurutnya, program nasional Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PSEl) tidak akan mampu menyerap seluruh timbulan sampah jika tidak ditunjang sistem pengelolaan di tingkat lokal.

Ia menjelaskan, kapasitas PSel yang hanya mendapat jatah serapan 1.000 ton per hari dinilai belum cukup menjawab persoalan kebersihan di Kabupaten Bogor. Terlebih, TPA Galuga saat ini hanya menerima sekitar 800 ton sampah per hari.

“Dengan jumlah penduduk enam juta jiwa, produksi sampah kita bisa sampai 3.000 ton. Yang 2.000 ton inilah yang harus dipikirkan oleh Pemkab agar tidak dibuang sembarangan,” ujar Ahmad Fathoni.

Ia menegaskan bahwa DPRD saat ini tengah mendorong lahirnya Perda Pengelolaan Sampah. Melalui kebijakan tersebut, kewenangan tidak lagi terpusat di Dinas Lingkungan Hidup, tetapi dilimpahkan hingga tingkat kecamatan dan desa agar proses pengolahan lebih cepat dan efektif.

“Prinsipnya, pengelolaan sampah bukan lagi dibuang ke Galuga, tapi diolah langsung di wilayah masing-masing dengan pemanfaatan teknologi pengelolaan sampah modern,” katanya.

Langkah tersebut juga sejalan dengan dukungan terhadap program nasional yang telah digulirkan pemerintah pusat.

“Program PSel ini kan sudah diberikan, ya alhamdulillah, justru ini harus kita dorong supaya berjalan optimal,” jelasnya.

Fathoni berharap sistem pengelolaan berbasis desa bisa mulai diterapkan pada tahun 2026. Ia menekankan setiap desa perlu menyiapkan fasilitas pengolahan sampah agar beban yang masuk ke DLH menjadi minimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *