SECAPA TNI AD dan Prof. Dr. Achmad Tjachja Nugraha Dorong Kemandirian Pangan Demi Pertahanan Nasional

Ketahanan pangan kini menjadi isu strategis yang tidak hanya menyangkut kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berkaitan langsung dengan pertahanan nasional dan stabilitas negara

Rekam24.com, Bogor – Ketahanan pangan kini menjadi isu strategis yang tidak hanya menyangkut kesejahteraan masyarakat, tetapi juga berkaitan langsung dengan pertahanan nasional dan stabilitas negara.

Dalam kegiatan Penguatan Para Peserta DIKTUKPA TNI AD di Markas Besar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (SECAPA AD) Bandung, Prof. Dr. Achmad Tjachja Nugraha, Asisten Penasihat Presiden Bidang Pertahanan Nasional, menekankan pentingnya penguatan pertanian nasional oleh seluruh elemen bangsa untuk mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian bangsa.

Workshop kegiatan Penguatan Para Peserta DIKTUKPA TNI AD di Markas Besar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (SECAPA AD) Bandung, Prof. Dr. Achmad Tjachja Nugraha, Asisten Penasihat Presiden Bidang Pertahanan Nasional, foto/Istimewa
Workshop kegiatan Penguatan Para Peserta DIKTUKPA TNI AD di Markas Besar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (SECAPA AD) Bandung, Prof. Dr. Achmad Tjachja Nugraha, Asisten Penasihat Presiden Bidang Pertahanan Nasional, foto/Istimewa

Menurut Prof. Achmad, peningkatan kapasitas personel TNI AD di bidang pertanian akan memberikan kontribusi nyata terhadap percepatan Asta Cita Presiden RI, terutama dalam mewujudkan swasembada pangan dan memperkuat ketahanan nasional.

“Kehadiran Babinsa di tengah masyarakat menjadi kekuatan strategis dalam mengidentifikasi serta menguatkan potensi komoditas lokal yang dapat membantu ketahanan pangan di tingkat desa,” ujarnya.

Prof. Achmad menjelaskan bahwa sektor pertanian bukan hanya berperan sebagai penyedia pangan, tetapi juga motor penggerak ekonomi dan penopang stabilitas sosial. Krisis pangan global dan perubahan iklim, lanjutnya, menjadi pengingat pentingnya membangun sistem pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

Baca Juga : Roy Suryo Cs Jadi Tersangka! Polda Metro Jaya Ungkap Manipulasi Ijazah Jokowi

Ia menegaskan, kemandirian pangan adalah benteng pertahanan bangsa dari ketergantungan impor yang semakin tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, impor beras naik 165,27 persen, gandum 35,31 persen, tepung gandum 14,43 persen, dan gula 0,66 persen.

“Keempat pilar ketahanan pangan — ketersediaan, akses, pemanfaatan, dan stabilitas — harus diperkuat agar masyarakat memiliki akses dan keterjangkauan pangan yang berkelanjutan,” kata Prof. Achmad.

Sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Sosial Ekonomi Pertanian Agribisnis Indonesia (KASAI), ia menilai sinergi antara sektor pertanian dan pertahanan sangat dibutuhkan untuk memperkuat kemandirian bangsa.

Baca Juga : Bersihkan Tumpahan Oli, Petugas Damkar Bogor Di Seruduk Motor

Sektor pertanian sendiri menyumbang 11–13 persen terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 28–30 persen tenaga kerja di Indonesia. Lebih dari 50 persen pendapatan rumah tangga petani juga masih bergantung pada hasil pertanian.

Prof. Achmad menyebut, hasil pertanian berpotensi menyumbang devisa negara hingga Rp500–600 triliun per tahun, dengan target pertumbuhan PDB pertanian sebesar 4 persen sesuai Blueprint Kementerian Pertanian 2024–2029.

Program prioritas pemerintah meliputi optimalisasi lahan, penggunaan benih unggul, pencetakan sawah baru, serta pelatihan bagi petani milenial dan Gen Z. Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan komoditas ekspor strategis, peningkatan produksi susu bergizi, dan program pekarangan pangan sehat.

Baca Juga : Ketua DPRD Kabupaten Bogor Sastra Winara Dukung Program Bupati Perluas RTH di Setiap Kecamatan

“Workshop pertanian sederhana yang dilakukan SECAPA TNI AD merupakan terobosan produktif dan penguatan yang baik dalam mendampingi petani di lapangan,” tegasnya.

Prof. Achmad optimistis bahwa sinergi antara TNI AD, Babinsa, petani, dan perguruan tinggi akan mempercepat terwujudnya swasembada pangan nasional.

“Dari tanah yang subur lahir kemandirian bangsa, dan dari kemandirian itu tumbuh pertahanan yang kuat,” pungkasnya.

Acara ini juga dihadiri Brigjen Ayi Lesmana, Wadan SECAPA TNI AD, yang menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi penguatan kapasitas personel TNI AD dalam sektor pertanian nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *