Rekam24.com, Bogor – Sekolah Bosowa (Bosowa School) menggelar acara Halal Bihalal dengan tema “Membangun Sinergi dan Harmoni Antar Sesama” pada Senin (7/4/2025). Kegiatan ini berlangsung secara luring di Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, dan secara daring melalui Zoom Meeting yang diikuti oleh Sekolah Bosowa Al-Azhar Cilegon (SBAC), Bosowa School Makassar (BSM), dan Sekolah Alam Bosowa (SAB) Makassar.
Acara ini dihadiri oleh Director in Charge Sekolah Bosowa, Asrul Hidayat, Penanggung Jawab Sekolah Bosowa, Eko Arianto, para kepala divisi, guru, tenaga pendidik, serta seluruh karyawan dan staf dari unit-unit di bawah naungan Sekolah Bosowa.
“Halal bihalal ini bertujuan mempererat tali silaturahmi antar manajemen dan seluruh karyawan, menanamkan nilai kebersamaan dan sinergi, meraih ridha Allah SWT, serta menjaga keharmonisan di lingkungan kerja,” ujar Ustadz Asep Sumarsana, S.Ag, Head of Islamic Studies Sekolah Bosowa dalam sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Eko Arianto menyampaikan salam dari Ketua Yayasan Bosowa, Ibu Melinda Aksa, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar. “Atas nama pribadi dan manajemen Sekolah Bosowa, kami mengucapkan Selamat Idulfitri 1446 H. Minal ‘aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin,” tuturnya.
Ia juga mengajak seluruh guru, tenaga kependidikan, dan karyawan untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi siswa dan orang tua.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Cecep Suherman, S.Sos, yang mengupas makna halal bihalal secara mendalam. “Makna halal bihalal adalah menghalalkan secara moral, tapi tidak secara hukum,” jelasnya. Ia mencontohkan soal utang piutang yang secara moral bisa saling dimaafkan, tetapi tetap harus diselesaikan secara hukum kecuali ada keikhlasan dari pihak yang memberi utang.
Lebih lanjut, Ustadz Cecep mengajak seluruh keluarga besar Sekolah Bosowa untuk terus meningkatkan kualitas ibadah pasca-Ramadhan. “Idulfitri adalah momentum saling mendoakan, ‘Taqabbalallahu minna wa minkum’, semoga Allah menerima amal ibadah kita. Jika setelah Ramadhan kita semakin rajin beribadah, itu pertanda ibadah kita diterima,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga amalan utama seperti salat wajib dan sunnah, serta tadarus Al-Qur’an. “Tuhan yang kita sembah di bulan Ramadhan adalah Tuhan yang sama di bulan Syawal. Maka mari lanjutkan ibadah kita di bulan-bulan berikutnya,” tambahnya.
Di akhir tausiyah, Ustadz Cecep mengingatkan seluruh peserta, baik yang hadir langsung maupun secara daring, untuk terus meningkatkan ketakwaan. “Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an: ‘Berbekallah kamu, dan sebaik-baik bekal adalah takwa kepada Allah’,” pungkasnya.