Rekam24.com, Bogor – Pembukaan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat Menengah Pertama Tahun Ajaran 2025/2026 resmi digelar pada Senin, 14 Juli 2025 di Sentra Terpadu Inten Soeweno, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat , Wali Kota Bogor, Wakil Bupati Bogor, serta sejumlah jajaran menteri lainnya.
Dalam kunjungannya, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyampaikan bahwa fasilitas yang disiapkan untuk Sekolah Rakyat sangat lengkap dan memadai.
Baca Juga : Sekolah Rakyat Gratiskan Hidup dan Pendidikan Anak Kurang Mampu
“Sentra Terpadu Inten Soeweno ini sangat siap untuk dimulai kegiatan belajar-mengajar Sekolah Rakyat, beserta 100 titik lainnya di seluruh Indonesia. Insyaallah semua siap untuk diresmikan langsung oleh Bapak Presiden pada awal Agustus mendatang,” kata Muhaimin.
Fasilitas yang tersedia di sekolah rintisan ini mencakup asrama, kamar tidur, UKS, ruang OSIS, ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, hingga modul pendidikan yang sudah terkomputerisasi.
“Yang paling berkesan adalah kurikulum dan modul pelatihan pendidikannya yang sangat penting,” tambahnya.
Baca Juga : Dedie Rachim Soroti Rekayasa Dokumen Sekolah dan Dorong Big Data untuk Tepat Sasaran
Program ini juga dilengkapi dengan pemetaan bakat (talent mapping) sejak awal masuk.
“Peta masa depan itu penting, karena anak-anak jadi tahu potensi dirinya dan berbagai peluang yang bisa mereka tempuh ke depan, meskipun masih luas, tapi jalurnya jelas,” ungkap Menko Muhaimin.
Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menekankan bahwa Sekolah Rakyat ini merupakan rintisan yang memanfaatkan gedung milik pemerintah pusat maupun daerah yang telah dinyatakan layak oleh Kementerian PUPR.
Baca Juga : Sedang Gendong Anak, Kaki Warga Terjepit di Rel Kereta Paledang Bogor
Penentuan jumlah siswa per sekolah pun berdasarkan hasil survei dari kementerian tersebut.
“Seperti di sini bisa menampung 100 siswa, karena itu hasil rekomendasi PU. Ada yang 150, ada yang dua kelas, semuanya menyesuaikan kondisi dan kelayakan gedung,” ujar Saifullah.
Ia juga menyampaikan bahwa prinsip dasar dari Sekolah Rakyat adalah inklusivitas.
“Presiden menekankan, tidak boleh ada yang ditolak, termasuk anak-anak yang sakit. Kalau ditemukan penyakit menular, itu akan ditangani langsung oleh Kementerian Kesehatan,” tegasnya.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menjelaskan bahwa keberhasilan siswa akan diukur secara berkala melalui indikator yang jelas di berbagai bidang.
“Kita ukur sejak awal masuk, mulai dari kondisi fisik, psikososial, hingga akademik. Ada data baseline, lalu kita ukur perkembangannya secara bulanan dan semesteran. Ini penting agar semua perkembangan bisa dipantau,” katanya.
Namun, Nuh menegaskan tidak ada siswa yang akan dikeluarkan jika tidak memenuhi KPI (Key Performance Indicator).
“Semua anak punya wali kelas, wali asrama, dan pendamping. Kalau ada yang tertinggal, maka pendampingannya harus lebih intensif,” ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga meninjau langsung fasilitas dan memeriksa kondisi siswa. Ia mengatakan, karena model sekolah ini berasrama, maka pencegahan penyakit menular menjadi sangat penting. “Semua siswa harus diperiksa dulu. Kalau ada yang sakit akan diobati atau dikarantina sementara, tapi tetap ikut sekolah. Ini bukan seleksi, ini pembinaan,” katanya.
Masalah utama yang ditemukan dari pemeriksaan awal adalah gangguan penglihatan dan kesehatan gigi. “Dari lima anak yang diperiksa, tiga mengaku sulit membaca karena gangguan mata. Ini langsung ditindaklanjuti, bisa melalui Puskesmas atau link ke BPJS untuk kacamata, gratis,” jelas Budi.
Dengan fasilitas lengkap, sistem pemetaan potensi, dan dukungan kesehatan yang menyeluruh, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi langkah nyata memutus rantai kemiskinan antar generasi. Seperti disampaikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf,
“Sekolah Rakyat adalah strategi besar Presiden Prabowo untuk memutus mata rantai kemiskinan. Ia hadir untuk menghentikan siklus kemiskinan antargenerasi,” pungkasnya.