Rekam24.com, Bogor — Komandan Distrik Militer (Dandim) 0606 Kota Bogor, Letkol Inf Dwi Agung Prihanto, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait dugaan keracunan makanan yang dialami sejumlah siswa dan guru dari Sekolah Bosowa Bina Insani.
Menurutnya, sampel makanan telah diamankan untuk diuji lebih lanjut.
“Swep rotapnya itu kan disimpan 2×24 jam, jadi sampel makanan yang dikonsumsi kemarin masih ada dan sedang diuji. Kita tinggal menunggu hasil lab dari Dinkes,” ujar Dwi Agung saat diwawancarai pada Selasa (7/5).
Ia menyebutkan, gejala yang dialami para korban mulai muncul sejak senin sore hari setelah makanan dikonsumsi, dan berlanjut hingga hari ini. Tercatat sebanyak 36 orang mengalami gejala keracunan, dengan rincian 24 mengalami keluhan ringan, lima dirawat di rumah sakit, dan tujuh menjalani rawat jalan. Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya adalah guru.
“Saat ini, korban hanya berasal dari satu sekolah, yakni Bina Insani, padahal makanan didistribusikan ke 13 sekolah. Ini menjadi perhatian kami, apakah murni keracunan dari makanan atau bisa dari faktor lain seperti kebersihan alat makan atau perilaku siswa,” ungkapnya.
Dwi Agung juga tidak menutup kemungkinan bahwa kejadian ini bisa dipicu oleh faktor eksternal, termasuk sabotase, mengingat gejala tidak muncul dalam waktu cepat. “Karena ini butuh waktu cukup lama setelah makan, bukan langsung tiga jam, tapi baru terasa gejalanya berjam-jam kemudian,” jelasnya.
Meski belum diketahui penyebab pasti, proses kegiatan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah tetap berjalan seperti biasa. Ia menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap semua tahapan penyediaan makanan, mulai dari bahan mentah hingga distribusi ke siswa.
“MBG tetap berjalan karena ini program yang sudah terstruktur. Kecuali ada kondisi force majeur seperti bencana, atau sekolah diliburkan, baru dihentikan sementara,” ujarnya.
Dandim juga telah memberi atensi kepada tiga penyelenggara MBG lainnya agar meningkatkan kewaspadaan, khususnya dalam aspek kebersihan dan prosedur operasional standar dalam pengolahan makanan.