Rekam24.com, Bogor – NA perempuan muda di Bogor yang tewas ditangan suaminya sendiri Reza Mulyana, dan jasadnya ditemukan oleh mertuanya sempat diajak dan diminta rujuk oleh suaminya.
Motif itu terungkap dari hasil pemeriksaan Sat Reskrim Polresta Bogor Kota saat melakukan pers rilis kasus suami bunuh istri di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Senin (1/3/2024).
Aksi keji yang dilakukan Reza Mulyana seorang suami yang tegas menghabisi nyawa istrinya sendiri NA (26) saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan lebih dalam oleh pihak kepolisian.
Meski sudah menikah keduanya masih tinggal di rumah orangtua Reza.
Reza Mulyana menghabisi nyawa istrinya di dalam kamar saat sang ayah tidak ada di rumah dan ibunda baru saja pulang kerja.
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh ibu Reza Mulyana yang mendengar suara teriakan dari dalam kamar. Kemudian Ibunya itu menelpon suaminya Ahmadi yang seketika langsung pulang ke rumah.
Saat tiba di rumah Ahmadi menemukan kunci kamar pasutri itu terkunci.
Setelah di dobrak Ahmadi menemukan Reza Mulyana bersimbah darah dan sang istri NA juga dipenuhi darah dengan berbagai luka
Biadabnya seusai melakukan aksi tersebut seperti tak ada wajah penyesalan, Reza malah keluar kamar dan langsung membasuh ke kamar mandi.
Sesaat setelah itu Ayah Reza langsung melaporkan ke pihak kepolisian dan reza ditangkap korban dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk di Autopsi.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh pihak kepolisian, Kabag Ops Polresta Bogor Kota, Kompol Wahyu mengatakan bahwa korban beberapa hari sebelum kejadian sempat meninggalkan rumah tersangka, yang mana didalam TKP tinggal bersama korban tersangka dan kedua orang tua dari tersangka.
“Setelah dua hari dilakukan pencarian ternyata korban berada di bekasi jakarta, seketika itu tersangka mengajak pulang korban untuk kembali lagi ke rumah. Setelah tiba di rumah setelah dua hari ada sedikit konflik, hingga akhir di hari kejadian tersangka apakah kita bisa kembali rujuk atau tidak dan di jawab pada saat itu oleh korban tidak bisa dan tidak mau,” katanya.
Wahyu menambahkan Di situlah menyulut emosi dari tersangka sehingga tersangka memiting pertama kali yang niatnya sudah ingin menghabisi nyawa korban.
“Kami sempat menanyakan tujuan memiting itu apa, karena untuk menghabisi nyawa. Namun karena memberontak, kemudian tersangka mengambil obeng didalam kotak perkakas yang posisi obeng berada di dalam kamar dan langusng menusuk pipi kanan dan pipi kiri dan leher sehingga korban kehabisan darah dan meninggal dunia,” katanya.
Kepada polisi twrsangka mengaku setelah membunuh tersangka merenung dan berusaha untuk bersembunyi di rumah kerabat di sekitar TKP.
“Yang mana setelah kita melakukan olah TKP dengan cepat kita berhasil menangkap tersangka di sekitar TKP tidak lama dari kejadian,” katanya.