Terbongkar Dugaan Pungli kepada Sopir Angkot di Cisarua, Dana Insentif Disisipi “Uang Koordinasi” - Rekam24
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • PERISTIWA
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • SELEBRITI
  • WISATA KULINER
No Result
View All Result
  • PERISTIWA
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • SELEBRITI
  • WISATA KULINER
No Result
View All Result
Rekam24
No Result
View All Result
Home DAERAH

Terbongkar Dugaan Pungli kepada Sopir Angkot di Cisarua, Dana Insentif Disisipi “Uang Koordinasi”

10 April 2025
Anggota KKSU, Nandar bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Anggota KKSU, Nandar bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Share on FacebookShare on Twitter

Rekam24.com, Bogor— Dugaan praktik pungutan liar (pungli) terhadap ratusan sopir angkot di jalur Cisarua 02A, Kabupaten Bogor, terungkap setelah Ketua Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU), Nandar, mengakui adanya pengumpulan “uang koordinasi” dengan nilai mencapai Rp11,2 juta.

Pengakuan tersebut disampaikan dalam dialog terbuka bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang diunggah di kanal YouTube resminya pada 9 April 2025.

Dalam pernyataannya, Nandar menyebut bahwa permintaan pengumpulan uang berasal dari Sekretaris DPC Organda Bogor, Haryadi, yang menugaskannya untuk mendata dan mengoordinasi sopir angkot penerima insentif dari Bank Jabar Peduli dan Baznas. Syarat penerimaan insentif adalah para sopir tidak beroperasi selama masa Lebaran dan satu minggu sesudahnya.

Namun, proses pendataan itu disertai permintaan dana koordinasi sebesar Rp200 ribu per sopir. Dana tersebut, menurut Nandar, dikumpulkan oleh timnya yang terdiri dari lima orang dan salah satu rekan sopir bernama Emen.

“Dari total Rp11.200.000 yang terkumpul, Rp4 juta berasal dari Pak Emen, sisanya dikumpulkan oleh tim saya,” jelas Nandar.

Dana itu kemudian dibagikan secara internal, termasuk ke Sekretaris Organda dan Kepala Satgas Organda, meskipun tidak ada bukti bahwa Ketua Organda turut menerima bagian.

Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa insentif yang diberikan pemerintah provinsi tidak boleh dijadikan ajang pungli, apalagi dilakukan dengan mengatasnamakan koordinasi. Ia juga menekankan pentingnya kejujuran dalam pelaksanaan kebijakan publik.

“Ini seharusnya meringankan para sopir, bukan malah dipungut,” kata Dedi.

Ia menambahkan bahwa kasus ini akan ditindaklanjuti oleh kepolisian dan meminta semua pihak untuk memberikan keterangan sejujurnya.

Meskipun Nandar menyatakan dana sudah dikembalikan, Gubernur menyoroti bahwa sebagian uang sudah sempat dibagi dan digunakan oleh oknum KKSU yang juga sopir angkot dan tidak menerima insentif resmi.

Kasus ini menyoroti potensi penyalahgunaan wewenang oleh oknum dalam organisasi transportasi lokal dan memunculkan kembali urgensi transparansi dalam pendistribusian bantuan sosial kepada masyarakat bawah.

Tags: Anggota KKSUCisarua BogorDedi MulyadiGubernur Jawa BaratNandarPungli Angkot
Next Post
Bupati Bogor, Rudy Susmato bersama Kapolres Bogor AKBP Rio saat diwawancara soal pungli angkot di Cisarua Bogor

Bupati Bogor Minta Maaf soal Pungli THR dan Potongan Insentif Sopir Angkot, Janji Tindak Tegas Oknum Terlibat

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended.

Bogor-Jakarata atau Bogor-Bandung, Bima Arya Beri Jawaban Tegas Soal Diakhir Jabatanya

Bogor-Jakarata atau Bogor-Bandung, Bima Arya Beri Jawaban Tegas Soal Diakhir Jabatanya

28 Februari 2024
Dr. Raendi Rayendra

Terungkap! Ini Alasan Dr Rayendra Yang Gadang-Gadang Jadi Walikota Bogor Sering Blusukan

23 September 2023

Trending.

anggota Bripda Jonathan Naibaho bersama keluarga yang di kawal saat jalur one way di puncak Bogor, Foto/Satlantas Polres Bogor

Aksi Heroik Polisi Bogor, Kawal Ibu Hamil di Jalur Puncak yang Terjebak One Way

5 Juli 2025
Evakuasi damkar kota bogor terhadap warga terjepit rel kereta api di Paledang Bogor, Foto/Adi Wirman

Sedang Gendong Anak, Kaki Warga Terjepit di Rel Kereta Paledang Bogor

13 Juli 2025
BPBD Kota Bogor saat meninjau lokasi tembok ambruk di MAN 1 Kota Bogor, Foto/BPBD Kota Bogor

Tembok Sekolah MAN 1 Kota Bogor Ambruk

9 Juli 2025
Syarifah Sidah Alatas (60), Notaris asal Kota Bogor yang ditemukan tewas di Sungai Citarum, Bekasi, Foto/Istimewa

Perempuan Lansia Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Citarum, Ternyata Notaris Asal Bogor yang Hilang

4 Juli 2025
Ilustrasi Perusahaan masuk dalam daftar hitam, foto/Meta Ai

493 Perusahaan Masuk Dalam Daftar Hitam, Begini Langkah Pemkot Bogor

2 Juli 2025
Rekam24

Merekam Peristiwa dari Balik Boba, Menarasikan Fakta Menjadi Berita - Rekam24 - Faktual, Kekinian, Berimbang

Follow Us

  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber

© 2023 REKAM24 - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • PERISTIWA
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • SELEBRITI
  • WISATA KULINER

© 2023 REKAM24 - All Right Reserved