Rekam24.com – Sebuah kisah cinta yang semula dipenuhi janji manis kini berakhir di meja penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bogor.
Ridwan, seorang pria muda, kini terbaring lemah di rumah sakit setelah dianiaya secara brutal dalam insiden yang diduga berawal dari hubungan asmara terlarang.
Kejadian ini bermula saat Ridwan, yang memiliki hubungan dengan adik WJ, mengunjungi rumah pacarnya di kawasan Cisarua. Tanpa disadari, kehadiran Ridwan pada malam itu menjadi pemicu sebuah drama keluarga yang tak terduga.
Baca Juga : Anak 4 Tahun Meninggal Tenggelam di Sungai Cisadane, BPBD dan Warga Sempat Berupaya Menolong
Bersama empat temannya, mereka masuk ke kamar sang adik. Kondisi semakin misterius ketika pintu dikunci dan lampu kamar dimatikan.
Tak lama berselang, ketenangan malam berubah kacau ketika ayah WJ, bersama WJ sendiri, mendobrak pintu kamar yang terkunci rapat.
Mereka mendapati Ridwan bersama seorang teman laki-laki dalam kondisi yang mencurigakan– baju bagian atas mereka sudah terlepas.
Baca Juga : Ketua PWI Kota Bogor Fokus Tingkatkan Fasilitas, Renovasi Toilet dan Pembangunan Septic Tank Dimulai
Tak mampu menahan amarah, WJ langsung melayangkan tamparan keras ke wajah Ridwan.
Dua kali tamparan mendarat di pipi, disusul pukulan ke kepala. Ridwan tersungkur ke kasur, namun serangan tak berhenti.
WJ menghantam bagian belakang kepala Ridwan hingga lima kali, membuat darah keluar dari mulut korban. Pemandangan itu memicu kehebohan di rumah tersebut.
Baca Juga : Anak 4 Tahun Meninggal Tenggelam di Sungai Cisadane, BPBD dan Warga Sempat Berupaya Menolong
Setelah peristiwa brutal itu, Ridwan dibawa pulang oleh temannya. Dalam perjalanan, dengan kondisi lemah dan darah yang masih mengucur, ia sempat merekam video, menunjukkan kondisinya yang mengenaskan kepada keluarganya. Pesannya singkat namun penuh kepanikan: “Jemput saya, sudah lemas.”
Keluarga Ridwan segera bertindak, membawanya ke klinik terdekat. Namun, kondisi Ridwan yang semakin memburuk memaksa pihak klinik merujuknya ke RSUD Ciawi.
Di sana, Ridwan menerima perawatan intensif. Pukul 6 pagi, keluarganya melaporkan insiden ini ke Polres Bogor.
Kasus ini kini ditangani langsung oleh Kanit PPA Satreskrim Polres Bogor, Ipda Ndaru Cahya Diana. Pihak kepolisian telah memanggil sejumlah saksi, termasuk WJ dan teman-temannya, untuk menggali lebih dalam latar belakang kejadian yang memicu kekerasan tersebut. Dugaan adanya unsur kekerasan dalam hubungan asmara ini menjadi fokus penyelidikan.
“Kami sedang melakukan pendalaman terkait motif sebenarnya. Semua pihak yang terlibat akan kami periksa, dan kami tidak akan ragu untuk menindak sesuai hukum jika terbukti ada pelanggaran,” ujar Ipda Ndaru.
Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa cinta bisa berbahaya jika tidak disikapi dengan dewasa. Apa yang tampak sebagai hubungan asmara remaja bisa berubah menjadi tragedi ketika emosi dan kekerasan mengambil alih.
Kisah ini bukan hanya tentang cinta yang berakhir tragis, tapi juga peringatan bagi banyak pihak bahwa kekerasan tidak pernah bisa menjadi solusi. Kini, nasib Ridwan dan masa depan pelaku ada di tangan hukum, sementara luka fisik dan emosional mereka akan menjadi bekas yang sulit dihapus.