Villa Soekarno, Bangunan Bersejarah Cagar Budaya Di Kabupaten Bogor

Villa Soekarno yang ada di Jalan Raya Puncak, bangunan bersejarah yang sudah masuk dalam Bangunan Cagar Budaya Kabupaten Bogor

Rekam24.com, Bogor – Jika melintas di Jalan Raya Puncak tepatnya di Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang tidak jauh dari lokasi Paralayang mungkin Anda akan melihat tangga ditengah jalan melintang menuju sebuah dataran tinggi.

Ya, tangga itu menuju arah Villa Soekarno, bangunan bersejarah yang sudah masuk dalam Bangunan Cagar Budaya Kabupaten Bogor.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, foto/Istimewa
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, foto/Istimewa

Konon villa ini dibangun pada tahun 1950an oleh arsitektur Soedarsono. Villa ini menjadi tempat peristirahatan favorit dari Presiden Soekarno saat itu.

Belum diketahui pasti asal muasal pemilik Villa ini. Namun dari berbagai sumber Villa ini awalnya merupakan milik pengusaha sebuah perseroan terbatas.

Namun ada pula yang menyebut bahwa sempat dibeli dan sempat dijadikan tempat patilasan oleh Soekarno. Villa ini kini milik Haji Abdul Aziz marzuki. Dan belakang juga ada yang menyebut Villa ini dimiliki oleh Sandiaga Uno.

Baca Juga : Pohon Tumbang Timpa Angkot di Jalan Pajajaran Bogor, Lalu Lintas Sempat Tersendat

Ketika Menjadi Menteri Pariwisata Sandiaga Uno sempat berkunjung dan membuat video di lokasi tersebut.

Bahkan Villa Soekarno itu sudah direnovasi dan tertutup untuk khalayak

Villa Soekarno yang terletak di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Bangunan bersejarah yang disebut – sebut memiliki nilai tinggi dalam perjalanan sejarah bangsa itu diakui sebagai bagian dari cagar budaya.

Baca Juga : GEMUVI Apresiasi Polri dan Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, mengatakan bahwa villa soekarno memang termasuk dalam kategori cagar budaya. Namun, saat ini kepemilikan villa tersebut masih dimiliki oleh perorangan, sehingga akses publik masih terbatas

“Itu merupakan cagar budaya, tapi hari ini kan dimiliki perorangan ya,” ujar Rudi Susmanto.

Rudy berharap, suatu saat vila tersebut bisa dibuka untuk publik di hari-hari tertentu agar masyarakat dapat mengenal lebih dekat bangunan sejarah yang melekat di dalamnya

“Siapa tau di hari hari tertentu dapat izinkan untuk melihat. Itu kan salah satu bangunan pra sejarah,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *