Rekam24.com, Bogor – Sebuah video viral memperlihatkan anggota polisi lalu lintas dihadang saat mengawal mobil yang membawa anak sakit di jalur Puncak, Kabupaten Bogor. Video itu diunggah akun Instagram @jakut.info pada Senin07 Juli 2025), dan memicu perbincangan warganet.
Dalam video tersebut, tampak seorang anggota Satlantas tengah mengawal mobil pribadi di tengah kemacetan. Namun, pengawalan itu sempat terhambat oleh pengendara lain yang memprotes dan merasa dirugikan akibat macet.
Menanggapi hal itu, KBO Satlantas Polres Bogor, Iptu Ardian Novianto, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa pengawalan dilakukan berdasarkan laporan darurat dari layanan Bogor Siaga 112, bukan atas inisiatif pribadi petugas.
Baca Juga : Usai Video Penganiayaan Viral, Anak Kades Klapanunggal Resmi Ditahan Polisi
“Anggota kami, Aiptu Dulyani, menerima informasi dari TMC Satlantas Polres Bogor. Laporan itu berasal dari masyarakat bernama Bapak Bobby melalui Bogor Siaga 112, yang mengabarkan sedang membawa anaknya yang sakit dan terjebak kemacetan,” jelas Ardian saat dikonfirmasi, Selasa 08 Juli 2025.
Setelah menerima laporan, TMC segera mengirimkan petugas motoris ke lokasi. Aiptu Dulyani kemudian melakukan penjemputan terhadap mobil tersebut di sekitar Desa Tugu Utara, dekat Hotel Evergreen. Mobil itu hendak menuju RS Siloam untuk mendapatkan penanganan medis.
Namun, saat melintasi kawasan rest area Papadino, Cikopo, perjalanan sempat tertahan oleh pengendara lain yang tidak mengetahui kondisi darurat tersebut. Pengendara tersebut menganggap pengawalan itu tidak sesuai prosedur.
Baca Juga : Viral Insiden Pengawalan di Puncak, Anggota Satlantas Polres Bogor Dicopot
“Setelah dijelaskan bahwa kendaraan tersebut membawa anak yang sedang sakit, baik oleh anggota kami maupun pengemudi yang dikawal, pengendara yang sempat menghadang akhirnya memahami situasinya. Pengawalan pun dilanjutkan,” terang Ardian.
Satlantas Polres Bogor menegaskan bahwa pengawalan terhadap warga yang mengalami kondisi darurat adalah bagian dari pelayanan publik. Terlebih di kawasan Puncak yang kerap mengalami kemacetan panjang, langkah ini dinilai krusial untuk menyelamatkan nyawa.