Rekam24, Bogor – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga 11–12 Maret 2024.
Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas tinggi serta angin kencang masih akan melanda Kota Bogor dalam beberapa hari ke depan.
“Kami meminta warga, terutama yang tinggal di bantaran sungai, lereng bukit, dan daerah rawan longsor, untuk lebih waspada. Jika terjadi hujan deras dalam waktu lama, sebaiknya segera menghindari lokasi berisiko,” ujar Dedie A. Rachim (7/3)
Ia juga menyoroti dampak cuaca buruk yang telah menyebabkan tumbangnya pohon di 12 titik di Kota Bogor akibat angin kencang. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Dinas Perumahan dan Permukiman (Perumkim) telah diminta untuk mengevaluasi kondisi pepohonan di seluruh wilayah Kota Bogor.
“Kami sudah merencanakan pemetaan pohon yang berisiko tumbang melalui sistem identifikasi. Dengan adanya ‘KTP Pohon’, kita bisa lebih awal mengetahui mana saja yang berpotensi tumbang sehingga bisa segera diambil tindakan pencegahan,” jelasnya.
Selain itu, Wali Kota juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai atau saluran air, mengingat curah hujan yang tinggi bisa memperparah risiko banjir akibat tersumbatnya aliran air.
“Kita harus hentikan kebiasaan membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai dan saluran air. Jika saluran tersumbat, air bisa meluap dan menyebabkan banjir lintasan yang terus berulang,” tegasnya.
Dedie A. Rachim juga memastikan bahwa Pemerintah Kota Bogor telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian PUPR, serta Kementerian Perhubungan untuk menangani dampak cuaca ekstrem, termasuk perbaikan infrastruktur. Jalur alternatif juga akan segera diperbaiki untuk memastikan kelancaran mobilitas masyarakat.
“Kami meminta PUPR dan Perumkim Kota Bogor untuk mengambil langkah-langkah kedaruratan, termasuk memastikan kualitas aspal dan pelebaran jalan di beberapa titik agar aktivitas masyarakat, baik untuk sekolah maupun ekonomi, tetap lancar,” tambahnya.
Terkait kendaraan yang terdampak akibat pohon tumbang, Dedie menyebut bahwa klaim asuransi bisa diajukan jika kejadian terjadi di wilayah yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bogor, seperti jalan kota atau taman. Namun, ia menegaskan bahwa klaim tersebut harus disesuaikan dengan lokasi kejadian, mengingat ada perbedaan tanggung jawab antara jalan kota, jalan provinsi, dan jalan nasional.
Pemerintah Kota Bogor terus berupaya melakukan langkah-langkah mitigasi bencana dan mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kewaspadaan serta kebersihan lingkungan demi mengurangi dampak cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.
Rep : Echa Nur