Rekam24.com, Bogor – Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri tahun ajaran 2025 di Kota Bogor menuai sorotan. Proses seleksi, khususnya pada jalur afirmasi, diduga tidak tepat sasaran dan menimbulkan kejanggalan di kalangan orangtua calon peserta didik.
Jalur afirmasi sejatinya diperuntukkan bagi calon siswa dari keluarga kurang mampu dan penyandang disabilitas. Namun, dugaan penyimpangan muncul ketika jalur tersebut justru meloloskan siswa yang berasal dari keluarga mampu dan tidak berkebutuhan khusus.
Salah satu orangtua murid, Dwi Puspita mengungkapkan kekecewaan setelah anak sulungnya MA tidak lolos seleksi melalui jalur domisili di SMP Negeri 4 Kota Bogor.
Baca Juga : Ini 7 Tips Jitu Agar Pendaftaran SPMB Tingkat SD Lancar
“Saat pendaftaran SPMB dibuka, anak kami langsung didaftarkan ke SMP Negeri 4 secara online melalui jalur domisili, dan dibantu wali kelasnya. Tapi saat pengumuman, ternyata anak saya tidak diterima,” ucapnya pada Jumat, 4 Juli 2025.
Kekecewaan Dwi bertambah ketika mengetahui bahwa salah satu teman sekelas anaknya berinisial ZF, justru diterima melalui jalur afirmasi di sekolah yang sama.
“Padahal orangtua ZF berasal dari keluarga yang mampu secara ekonomi dan tidak termasuk dalam kategori disabilitas. Ini patut dipertanyakan,” ungkapnya.
Baca Juga : SPMB 2025 Siap Dimulai, Wali Kota Bogor Pastikan Proses Pendaftaran Bebas Kecurangan
Lebih lanjut, Ia menilai sistem seleksi berbasis daring yang diterapkan tahun ini kurang transparan dan berpotensi merugikan banyak pihak.
“Padahal tujuan jalur afirmasi jelas, untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat yang rentan dan memiliki keterbatasan akses pendidikan. Tapi kenyataannya malah sebaliknya,” ungkapnya.
Dwi mengaku keluhan ini bukan hanya atas nama pribadi, tetapi mewakili suara sejumlah orangtua lain yang mengalami hal serupa. Ia berharap Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem penerimaan siswa tahun ini.
Baca Juga : DPRD Kota Bogor Dirikan Posko Aduan SPMB, Siap Tindak Kecurangan!
“Intinya kami kecewa dan berharap Disdik Kota Bogor bisa mengevaluasi sistem SPMB online ini agar ke depan lebih adil dan transparan,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang SMP Disdik Kota Bogor, Ahmad Furqon memilih untuk tidak banyak berkomentar. Ia hanya menyarankan agar setiap keluhan disampaikan langsung ke sekolah tujuan.
“Yang SMPN 4 silakan konfirmasi ke sekolah. Saya sudah sampaikan ke para kepala sekolah untuk memberikan penjelasan yang cukup apabila ada yang mempertanyakan hasil. Jika ditemukan ada ketidaksesuaian data saat daftar ulang, itu bisa didiskualifikasi,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak SMP Negeri 4 Kota Bogor terkait dugaan tersebut.