Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus menggenjot penyelesaian proyek strategis Ring Road 3 (R3) yang menjadi akses penting untuk mengurai kemacetan. Tahun ini, pembangunan fisik ditargetkan bertambah sekitar 400–500 meter.
Namun, Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, mengungkapkan masih ada tantangan di lapangan, khususnya dalam hal pembebasan lahan.
“R3 tahun ini ada fisik 400 meter kurang lebih, namun memang belum sampai tembus ke Bendungan Ciliwung. Ada 5 bidang yang sudah dikonsinyasi, artinya dana pembelian lahannya sudah dititipkan ke pengadilan,” jelas Jenal saat ditemui, Selasa 08 Juli 2025.
Namun demikian, proses konsinyasi tersebut masih dihadapkan pada dinamika warga di lapangan.
“Biasalah, terjadi negosiasi, dinamika di lapangan, perbedaan harga. Karena ada satu rumah yang tidak masuk konsinyasi, pakai harga appraisal tahun ini, sedangkan yang 4 lainnya pakai appraisal tahun sebelumnya,” ujar Jenal.
Baca Juga : Pemkot Bogor Atur Ulang Lalu Lintas di Sekitar Alun-Alun: Angkot Dibatasi Timer, Mobil Pribadi Dipisah
Menurutnya, pendekatan langsung ke masyarakat masih diperlukan, meskipun secara regulasi konsinyasi sudah mengikat.
“Ini harus pendekatan, harus ditemui warganya karena sifatnya untuk kepentingan jalan umum. Di undang-undang 2/2012 itu mengikat. Dan masyarakat harus membantu karena ini proyek kepentingan umum,” tegasnya.
Mengenai permintaan appraisal ulang dari sebagian warga, Jenal menyatakan hal itu bisa dilakukan, namun harus sesuai mekanisme.
“Appraisal itu ada batas waktunya, 6 bulan. Kalau lewat, ya appraisal ulang. Tapi konsinyasi itu secara hukum mengikat, udah dibayar, udah dititip, harusnya langsung bisa dieksekusi,” terang dia.
Kendati demikian, Pemkot Bogor tetap membuka ruang dialog.
“Ada pihak yang menolak karena pertimbangan pribadi, seperti takut nggak bisa bikin rumah lagi. Tapi kita akan mediasi. Saya juga sudah izin ke Pak Wali untuk ketemu langsung warga yang masih keukeuh,” katanya.
Baca Juga : Pemkot Bogor Segera Tertibkan 200 Angkot dan Akan Diganti Dengan Biskita
Terkait progres fisik, Jenal menyebut tahun ini penambahan sekitar 400–500 meter dari trase eksisting. “Yang 5 bidang tadi, walaupun belum dibebaskan tapi sudah dikonsinyasi. Kita minta ke Sekda dan seluruh ASN, R3 di era Dedie-Jenal ini harus beres,” tegasnya.
Ia juga menyinggung dukungan dari pihak ketiga untuk mendukung pembangunan R3.
“Beberapa lahan sudah ada yang dihibahkan, seperti di Rancamaya dan Pakuan Hill. Arahan Pak Wali kemarin, segera dimulai pembukaan jalan di titik itu agar jadi akses alternatif warga terdampak,” ujarnya.
Terkait jalur dari Katulampa hingga Sindangrasa, Jenal memastikan semua sudah dalam perencanaan sejak 2012.
“Tinggal kesiapan anggaran, karena memang besar. Di Sindangrasa saja beli lahannya bisa di atas Rp100 miliar,” jelasnya.
Untuk pembangunan fisik, Pemkot berharap dukungan dari pusat dan provinsi. Namun, pembebasan lahan tetap jadi tanggung jawab daerah. “Contohnya Batutulis, lahan itu harus dibeli Pemda. Di perubahan anggaran kita juga akan beli lahan untuk trase baru, sesuai arahan Pak Wali,” tandasnya.