Pemkot Bogor Desak Kemenhub Percepat Penanganan Longsor Saleh Danasasmita

Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Bandung agar segera mempercepat penanganan longsor di Jalan Saleh Danasasmita, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan.

Longsor yang terjadi sejak 4 Maret 2025 itu hingga kini belum selesai ditangani, padahal lokasinya berada di kawasan strategis yang berdampak pada aktivitas warga dan akses menuju Istana Batutulis.

Wilayah tersebut merupakan kewenangan BTP Kelas I Bandung di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA).

Baca Juga : Bahas Persoalan Longsor Batutulis,Wakil Ketua 1 DPRD Kota Bogor Bertemu Dengan Warga

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan bahwa penanganan yang terlalu lama ini merugikan masyarakat. Ia meminta agar proyek strategis nasional di Batutulis ini menjadi perhatian serius Kemenhub.

“Sudah lima bulan berlalu sejak longsor terjadi. Kita butuh tindakan cepat. Masyarakat sudah sangat terganggu, dan kalau ini terus dibiarkan bisa menimbulkan potensi bencana yang lebih besar,” ujar Dedie saat meninjau lokasi, Kamis 31 Juli 2025.

Selain keterlambatan penanganan, Dedie juga menyoroti minimnya jumlah pekerja dan perlengkapan keselamatan kerja di lapangan. Ia menyebut akan segera bersurat resmi ke BTP Kelas I Bandung untuk meminta peningkatan pengawasan dan standar pelaksanaan proyek.

Baca Juga : Akibat Hujan Disertai Angin Kencang, Rumah Warga di Batutulis Rusak Tertimpa Pohon Tumbang

Sementara itu, Pemkot Bogor melalui Dinas PUPR telah mulai mengerjakan akses alternatif berupa jalur sementara bagi kendaraan roda dua. Akses ini dirancang sepanjang 103 meter dengan lebar 1,5 meter agar bisa dilalui kendaraan secara bergantian.

Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Juniarti Estiningsih, mengungkapkan bahwa pembangunan jalan tersebut dilakukan sebagai respons atas surat dari BTP yang menyatakan area TPT (turap penahan tanah) sudah aman.

“Kami tetap berhati-hati, karena meski sudah dinyatakan aman, kondisi di lapangan masih menimbulkan kekhawatiran. Kami berupaya meminimalkan risiko sambil memastikan akses sementara ini segera bisa dimanfaatkan,” kata Juniarti.

PUPR menargetkan jalur tersebut rampung dan bisa digunakan pada akhir Agustus 2025, namun hal ini sangat bergantung pada progres pengerjaan dari BTP.

“Kalau dari pihak BTP bisa lebih cepat dan matang dalam penanganan tebing, maka kami pun bisa lebih cepat menyelesaikan jalannya,” tambahnya.

Pemkot Bogor berharap sinergi antarlembaga dapat terjalin lebih optimal agar penanganan longsor ini tidak terus berlarut dan segera mengembalikan fungsi akses masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *