Rekam24.com, Bogor – Menindaklanjuti pengaduan masyarakat, Yonif 315/Garuda diterjunkan dalam operasi penertiban tambang ilegal di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Operasi ini dilakukan bersama Ditjen Gakkum Kementerian Kehutanan dan aparat terkait.
Kegiatan penertiban dilakukan di dua titik lokasi, yakni Kampung Ciear, Desa Cileuksa, dan Gunung Cibuluh, Desa Cisarua, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Operasi dimulai sejak 28 Oktober 2025, sebagai tindak lanjut atas laporan warga yang resah dengan maraknya aktivitas tambang ilegal di wilayah tersebut.
Dalam operasi gabungan ini, Tim Yonif 315/Garuda bersama Polhut Resort Seksi Wilayah II Bogor berhasil menertibkan serta menyegel ratusan tenda dan bangunan semi permanen. Petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti yang digunakan untuk kegiatan tambang ilegal, antara lain mesin giling batu, genset, bahan pengolahan emas, serta menemukan lubang galian tambang di beberapa titik.
Baca Juga : Dedie Rachim Tawarkan Malaysia Kerjasama Untuk MBG Di Kota Bogor
Selain penertiban, tim juga memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang larangan aktivitas tambang di kawasan taman nasional dan dampak lingkungan yang ditimbulkannya. Aktivitas tambang liar diketahui dapat merusak ekosistem dan meningkatkan risiko bencana alam seperti longsor dan banjir.
“Pengerahan bantuan personel dalam rangka pengamanan penertiban tambang ilegal ini berdasarkan perintah dari Komando atas, dalam hal ini Kodam III/Siliwangi dan Korem 061/Suryakancana. Ini merupakan wujud nyata kehadiran negara dan manifestasi dari delapan wajib TNI dalam mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya,” ujar Danyonif 315/Garuda Letkol Inf Ilham, M.SS.
