Rekam24.com – Yusfitriadi, seorang pengamat politik dari Lembaga Survei Visi Nusantara (Vinus), mengungkapkan bahwa pemilih di Kota Bogor pada Pilkada 2024 menunjukkan sikap rasional.
Ada lima pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor dalam pemilihan mendatang Dedie Rachim-Jenal Mutaqin, Sendi Fardiansyah-Melli Darsa, Raendi Rayendra-Eka Maulana, Rena Da Frina-Teddy Risandi, dan Atang Trisnanto-Annida Allivia.
Yusfitriadi menyebutkan bahwa pemilih di Bogor cenderung memiliki pola pikir yang rasional, terlihat dari pembagian suara yang seimbang antara calon-calon. Ia mencatat bahwa sekitar 44 persen pemilih mungkin akan mengubah pilihan mereka berdasarkan faktor-faktor tertentu.
“Karakter pemilih di Kota Bogor lebih mengutamakan rasionalitas daripada pragmatisme,” jelas Yusfitriadi. Ia juga menyebut bahwa tingkat pragmatisme di daerah tersebut sangat rendah, menunjukkan bahwa pemilih lebih mengutamakan pertimbangan rasional ketimbang keuntungan materi.
“Pengaruh pemberian uang terhadap perubahan pilihan pemilih sangat kecil, hanya sekitar 26 persen,” tambahnya. Yusfitriadi menambahkan bahwa kasus hukum bisa menjadi faktor yang memengaruhi keputusan pemilih, dengan dampak yang lebih besar dibandingkan faktor finansial.
Menurutnya, komunikasi yang efektif antara calon dan masyarakat menjadi elemen penting dalam menentukan hasil Pilkada. Isu-isu seperti korupsi juga berperan besar dalam mempengaruhi keputusan pemilih.
Baca Juga : HLUN di Kota Bogor, Semangat Gotong Royong Wujudkan Keberpihakan Kepada Lansia
“Oleh karena itu, calon yang berhasil menjaga komunikasi yang baik dan mengelola isu-isu penting seperti korupsi akan memiliki keunggulan dalam elektabilitas,” tutup Yusfitriadi.