Rekam24.com, Bogor – Seorang anak perempuan berusia empat tahun dilaporkan meninggal dunia setelah terseret arus drainase di Perumahan Alam Tirta, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, pada Kamis (15/5/2025). Korban, berinisial AD, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di wilayah Kecamatan Ciseeng, berjarak sekitar 22 kilometer dari lokasi awal kejadian.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan kejadian dari warga sekitar pada pukul 18.10 WIB, hanya sekitar 40 menit setelah peristiwa terjadi.
“Korban bermain bersama kakaknya di sekitar saluran drainase ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Debit air meningkat drastis dan menyebabkan korban terpeleset lalu terseret arus. Kakaknya, Zain (8 tahun), menjadi saksi mata kejadian tersebut,” ujar Adam Hamdani saat dikonfirmasi, Sabtu (17/5/2025).
Baca Juga : Jembatan Penghubung Antar Desa di Kabupaten Bogor Ambruk Akibat Abrasi Sungai
Setelah menerima laporan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor langsung berkoordinasi dengan aparat setempat dan melakukan pencarian. Operasi pencarian berlangsung selama tiga hari dengan melibatkan 21 unsur tim gabungan, termasuk PMI, Damkar, kepolisian, TNI, relawan SAR, dan masyarakat sekitar.
“Tim dibagi ke dalam beberapa Search and Rescue Unit (SRU) dan menyisir sepanjang aliran drainase baik melalui jalur darat maupun dengan bantuan perahu karet. Upaya ini dilakukan siang dan malam, hingga akhirnya korban ditemukan di Kampung Kramat Jaya, Desa Karihkil, Kecamatan Ciseeng pada Sabtu pagi sekitar pukul 10.20 WIB,” jelas Adam.
Jenazah Ashila Diha kemudian dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Adam menyampaikan duka mendalam atas peristiwa tragis ini dan mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak saat musim hujan, terutama di sekitar saluran air terbuka.
“Musim hujan seringkali menyebabkan saluran air meluap dengan arus yang deras. Kami mengimbau orang tua untuk mengawasi anak-anak dengan ketat dan tidak membiarkan mereka bermain di dekat area yang berisiko,” tutup Adam.