Rekam24.com – Kehadiran Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan pada acara deklarasi Bima Arya maju sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat menuai sorotan dari masyarakat.
Hal itu lantaran, posisi Rino sebagai pejabat publik di Kota Bogor yang masih aktif.
Pengamat Kebijakan Publik dan Politik, Yusfitriadi menilai bahwa apa yang dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan tidak etik apalagi posisi dia masih aktif sebagai pejabat publik.
Baca Juga : Video Selebgram Feby Senda Bersama 3 Pria Beradegakan Film Biru Viral di Medsos
“Ya etikanya ga boleh lah, tapi, dibatasi dengan masa kampanye, jadi pasalnya banci,” ujar Yusfitriadi saat dikonfirmasi lewan pesan singkat, Jumat 10 Mei 2024.
Bima Arya akhirnya melakukan deklarasi, bahwa dirinya akan maju pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat tahun ini.
Deklarasi Bima Arya itu diumumkan langsung di Kota Bandung, Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga : Libur Panjang, Puncak Bogor Berlakukan One Way Ke Arah Jakarta
Bima mengaku mendapat banyak dukungan dari warga Jabar, agar maju untuk mereformasi sistem pendidikan di Tanah Pasundan.
Meski belum mengunggah hal itu di sosial medianya, namun deklarasinya itu, telah terlihat dalam unggahan adik kandungnya, Fajari Arya.
Dalam unggahannya itu, terlihat Bima Arya dikelilingi pendukungnya, melakukan deklarasi di depan Gedung Sate Bandung.
Baca Juga : Akses Pasar Jambu Dua Masih Ditutup, Warga Tunggu Tindakan Pj Wali Kota Bogor
“Bismilillah kita bergerak ikhtiar untuk Jawa Barat, kita menuju Gedung Sate,” ucap Bima Arya dalam deklarasinya itu.