Rekam24.com, Bogor, – Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang ditegaskan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 Kecamatan Bogor Selatan mengalokasikan anggaran perjalanan dinas dalam negeri ratusan juta
Dilihat dari layanan pengadaan elektronik alokasi tiket pesawar dianggarkan Rp90juta, kemudian ada juga amggaran untuk akomodasi penginapan hingga sewa kendaraan untuk perjalanan dinas ke Bali.
Camat Bogor Selatan, Irman Khaerudin, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar plesiran, melainkan bagian dari program tahunan untuk menambah wawasan serta mengadopsi inovasi dari daerah lain.
“Setiap tahun kami memang melakukan perjalanan dinas ke berbagai daerah untuk belajar dan menerapkan inovasi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat. Tahun ini, kami memilih Ubud, Bali, karena ada pengembangan proyek yang relevan dengan program PKK di wilayah kami,” ujarnya saat ditemui Rekam24.com, Senin (11/2/2025) di kantornya.
Iman mengklaim bahwa dirinya sudah melaksanakan efisiensi anggaran perjalanan dinas, sebab ini awalnya dianggarkan sebesar Rp173 juta, tetapi setelah dilakukan pemangkasan sebesar 50 persen, jumlahnya dikurangi menjadi Rp93 juta. Perjalanan dinas ini diikuti oleh 22 orang yang terdiri dari Ketua PKK, pengurus PKK kecamatan dan kelurahan, serta pendamping dari kecamatan.
Biaya perjalanan ini mencakup tiket pesawat pulang-pergi, akomodasi hotel, transportasi lokal, serta uang harian peserta.
Ia menyebut Standar biaya perjalanan ke Bali memang lebih tinggi dibandingkan ke daerah lain, bahkan lebih mahal daripada perjalanan ke Singapura. Tetapi tidak sampai melebihi SIPD “Saat itu, sistem SIPD atau standar biayanya sudah ada, yang jelas kami tidak boleh melebihi itu,” tambahnya.
Efisiensi anggaran sebesar 50% berdampak pada pengurangan jumlah peserta dan pembatalan beberapa kegiatan lain, seperti perjalanan dinas ke Surabaya dan Garut.
“Kami tetap berangkat, tetapi dengan jumlah peserta yang lebih sedikit dan anggaran yang telah disesuaikan,” jelasnya.
Selain Bogor Selatan, dua kecamatan lainnya, yakni Bogor Timur dan Bogor Utara, juga melakukan perjalanan dinas ke Bali dengan nilai anggaran yang berbeda-beda.
Namun, jumlah peserta di setiap kecamatan tetap mengalami pemangkasan untuk menyesuaikan dengan kebijakan efisiensi yang ditetapkan pemerintah pusat.
Meski perjalanan dinas dilakukan dimasa efisiensi anggaran, pihak kecamatan menegaskan bahwa perjalanan dinas ini berdampak langsung pada inovasi di masyarakat.
“Tahun lalu, kami mengadopsi inovasi dari daerah lain untuk diterapkan di Mulya Harja dalam bentuk program agrobisnis berbasis pemberdayaan masyarakat. Tahun ini, kami belajar dari pengembangan nila di Ubud yang sukses menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi lokal,” kata Irman Khaerudin.
Sistem pembayaran perjalanan ini dilakukan setelah kegiatan selesai, bukan di muka, sesuai prosedur untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas anggaran.
Di tengah kebijakan efisiensi anggaran yang lebih ketat, perjalanan dinas ke Ubud, Bali ini menimbulkan beragam reaksi. Namun, pihak kecamatan memastikan bahwa program ini tetap berjalan sebagai bagian dari strategi pengembangan wilayah dan pemberdayaan masyarakat.
Rep : Echa Nur