Rekam24, Tanggerang – Bukan hanya sekali, ternyata Geng Tai Binus School Serpong telah melakukan bullying atau perundungan sebanyak dua kali.
Perundungan tersebut dilakukan hanya dalam hitungan hari, yakni pada 2 Februari dan 13 Februari.
Hal tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alvino.
“Untuk dari keterangan sementara yang kita dapatkan, untuk kejadian ini ya diduga terjadi tindakan kekerasan,”
“itu terjadi sekitar dua kali, yaitu pada tanggal 2 Februari dan 13 Februari,” ungkap Alvino saat ditemui di kantornya, Selasa (20/2/2024).
Apa yang dilakukan oleh Geng Tai Binus School Serpong ini tentu saja membuat publik geram.
Tak sedikit yang kemudian bertanya siapa sosok pemimpin atau ketua dari Geng Tai?
Ternyata dalam geng tersebut, senioritas dipegang oleh A.
A adalah anggota geng Tai yang duduk di bangku kelas 12.
A mengendalikan semua yang ada di Geng Tai.
Geng ini ternyata sudah berdiri selama 9 generasi.
“Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas.”
“A tersebut akan merekrut anggota untuk bergabung dengan geng-geng ini, dan imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini bervariasi,”
“seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat binus.”
Geng ini ternyata sudah berdiri selama 9 generasi.
“Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas.”
“A tersebut akan merekrut anggota untuk bergabung dengan geng-geng ini, dan imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini bervariasi,”
“seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat binus.”
“Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah STATUS di sekolah.”
“Di binus, anak laki-laki diketahui memiliki status hierarki yang lebih tinggi ketika mereka bergabung dengan geng,” tulis ibu korban bullying di kutip dari Instagram Lambe Danu.
Dikutip dari akun tersebut, ibu korban turut membeberkan kegiatan dari Geng Tai ini.
“Mereka berkumpul di toko tersebut setiap hari sepulang sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang yang mungkin mengandung unsur kriminal,”
“seperti kekerasan, merokok di bawah umur, dan vaping.”
Selain itu, dalam postingan tersebut, dibocorkan juga perihal aturan-aturan dari Geng Tai ini.
“NAMUN, ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi GT.”
“Pertama, calon anggota baru akan dikumpulkan di warung-warung, di mana para orang tsb akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan perilaku menyimpang.”
“BEBERAPA CONTOH antara lain meneriakkan nama, membelikan makanan untuk para penghasut dan mengikuti perintah yang mereka minta,”
“namun yang terpenting bagi mereka, MEREKA HARUS DIHUKUM SECARA FISIK.”
“NAMUN, ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi GT.”
“Pertama, calon anggota baru akan dikumpulkan di warung-warung, di mana para orang tsb akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan perilaku menyimpang.”
“BEBERAPA CONTOH antara lain meneriakkan nama, membelikan makanan untuk para penghasut dan mengikuti perintah yang mereka minta,”
“namun yang terpenting bagi mereka, MEREKA HARUS DIHUKUM SECARA FISIK.”
Kasus Bullying Libatkan Anak Vincent Rompies
Binus International School Serpong membenarkan bahwa salah satu terduga pelaku perundungan siswa di sekolah adalah anak dari pesohor Vincent Rompies.
Hal itu dibenarkan oleh Corporate Marketing Communications General Manager Binus Group Haris Suhendra ketika ditanya soal dugaan keterlibatan anak VR dalam kasus perundungan yang sedang diselidiki pihak sekolah.
“Iya,” ujar Haris Suhendra saat ditanya soal kebenaran kabar keterlibatan anak VR, Senin (19/2/2023).
Kendati demikian, Haris belum berkomentar lebih jauh soal keterlibatan anak pesohor tersebut dalam kasus perundungan di sekolahnya.
Dia hanya menegaskan bahwa pihak sekolah dalam proses pemanggilan siswa yang diduga terlibat serta pihak keluarga atau wali murid, termasuk VR.
“Proses pemanggilan,” singkat Haris.
“Iya,” ujar Haris Suhendra saat ditanya soal kebenaran kabar keterlibatan anak VR, Senin (19/2/2023).
Kendati demikian, Haris belum berkomentar lebih jauh soal keterlibatan anak pesohor tersebut dalam kasus perundungan di sekolahnya.
Dia hanya menegaskan bahwa pihak sekolah dalam proses pemanggilan siswa yang diduga terlibat serta pihak keluarga atau wali murid, termasuk VR.
“Proses pemanggilan,” singkat Haris.
Pihak manajemen juga berupaya mencegah kejadian serupa terulang kembali pada masa mendatang.
“Tujuan kami menegakkan aturan sekolah, dan mencegah hal serupa tidak terjadi lagi.
Binus School Serpong tidak akan menoleransi tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun,” kata Haris.
Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah salah satu akun di media sosial X, @BosPurwa, menuliskan dugaan perundungan oleh “Geng Tai” di sekolah tersebut terhadap salah seorang siswa.
Unggahan itu mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang memiliki kelompok “Geng Tai”.
Sementara perundungan dilakukan terhadap anggota baru yang akan bergabung.
Dikutip dari Instagram @berita_gosip, ada 8 nama pelaku penganiayaan, termasuk Legolas anak Vincent.
Delapan pelaku ini memiliki peran sendiri saat merundung korban.
Berikut ini peran masing-masing pelaku:
1. Kea**: Menyundut rokok, mukul hingg membakar tangan korban dengan korek api.
2. Gav**: memukul, mengancam akan membunuh dan melecehkan serta menjambak.
3. Ma**: memaki dan memukul
4. Tom**: menendang kaki korban, menonjik perut dan memiting korban
5. Zahr**: mengintruksi “kaderisasi’, push up, squat gendong orang, cubit dada 20x
6. Legol**: mengikat di tembok pakai yali gorden, memegang tangan korban dari belakang
7. Ela**: mencekik leher
8. Ra**: memukul perut korban.
Akibat penganiayaan ini, korban harus mendapat perawatan di rumah sakitt.