Rekam24.com, Kota Bogor – Tingkat pengangguran terbuka dan kemiskinan di Kota Bogor terus mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor merinci penurunan data kemiskinan dan pengangguran terbuka terjadi dari tahun 2002 menuju 2023.
Kepala BPS Kota Bogor, Gandari Adiyanti Ayu Fatimah menjabarkan angkatan kerja di tahun 2021 sebesar 529,00 jiwa dan meningkat sebesar 556,54 jiwa di tahun 2022 kemudian kembali turun di tahun 2023 sebesar 534,53 jiwa.
Dari data itu angkatan kerja yang sudah bekerja sebanyak 466,65 tahun 2021, meningkat di tahun 2022 sebesar 496,57 dan 484,33 tahun 2023. Dari data itu Gandari menyebut pengangguran terbuka mengalami penurunan.
“Pengangguran terbuka di tahun 2021 62,36 kemudian di tahun 2022 59,97 dan di tahun 2023 50,20,” katanya.
Sementara itu untuk angka bukan angkatan kerja di tahun 2021 sebesar 327,47, tahun 2022 sebesar 310,24, tahun 2023 sebesar 290,24. “Tingkat pengangguran terbuka persentasenya turun, tahun 2021 11,79 persen, tahun 2022 sebesar 10,78 persen dan di tahun 2023 kemarin 9,39 persen,” katanya.
Dari data itu sehingga tingkat partisipasi angkatan kerja naik di tahun 2021 61,77 persen tahun 2022 64,21 persen tahun 2023 66,49 persen. Sementara itu untuk pendapatan garis kemiskinan per kapita juga mengalami kenaikan dan menyebabkan angka kemiskinan turun.
Tahun 2021 pendapatan perkapita sebesar Rp 571,73 tahun 2022 Rp 608,95 dan tahun 2023 Rp 661,38. “Jumlah penduduk miskin dalam hitungan jiwa tahun 2021 sebesar 80,09 jiwa, tahun 2022 sebesar 79,15 jiwa dan tahun 2023 sebanyak 74,95. Artinya ada penurunan jumlah penduduk miskin, Persentase jumlah penduduk miskin tahun 2021 sebesar 7,24 persen, tahun 2022 sebanyak 7,10 persen dan tahun 2023 sebesar 6,67 persen,” katanya.
Indeks kedalaman kemiskinan tahun 2021 1,1 persen tahun 2022 1,27 tahun 2023 persen, tahun 2023 0,99 persen. Indeks keparahan kemiskinan tahun 2021 0,27 persen tahun 2022 0,29 persen tahun 2023 0,20 persen.
Comments 1