Keren, Kota Bogor Punya Komunitas Informasi Masyarakat yang Pasarin Produk Lokal Loh - Rekam24
  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber
  • PERISTIWA
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • SELEBRITI
  • WISATA KULINER
No Result
View All Result
  • PERISTIWA
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • SELEBRITI
  • WISATA KULINER
No Result
View All Result
Rekam24
No Result
View All Result
Home Berita Terbaru

Keren, Kota Bogor Punya Komunitas Informasi Masyarakat yang Pasarin Produk Lokal Loh

Mau pasarkan produk lokal Kota Bogor, bisa nih ke Komunitas Informasi Masyarakat.

30 Mei 2024
Keren, Kota Bogor Punya Komunitas Informasi Masyarakat yang Pasarin Produk Lokal Loh

Keren, Kota Bogor Punya Komunitas Informasi Masyarakat yang Pasarin Produk Lokal Loh

Share on FacebookShare on Twitter

Rekam24.com – KIM (Komunitas Informasi Masyarakat) adalah komunitas yang dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat, khususnya Kota Bogor.

Komunitas Informasi Masyarakat Kota Bogor, secara mandiri dan kreatif melakukan aktivitas pengelolaan informasi, dan pemberdayaan guna memberikan nilai tambah bagi masyarakat itu sendiri.

Di Kota Bogor, Komunitas Informasi Masyarakat ada di 68 kelurahan. Salah satu tugasnya adalah mendayagunakan informasi dan komunikasi guna meningkatkan potensi di wilayah.

Baca juga: FBBN, IPB University Bangkitkan Produksi Buah dan Bunga Lokal Indonesia

Dodongkal Pak Godeg Muarasari

Dodongkal, salah satu kudapan tradisional yang kini jarang dijumpai tapi masih tetap ada.

Dodongkal yang memiliki cita rasa manis ini terbuat dari bahan dasar tepung beras yang dicampur parutan kelapa, garam, daun pandan dan gula merah, kemudian dikukus.

Salah seorang produsen yang masih bertahan di Kota Bogor ialah Wawan Kusbianto atau yang dikenal Dodongkal Pak Godeg.

Usaha rumahan ini merupakan turun temurun dari keluarganya sejak 20 tahunan lalu. Lokasinya di RT 5, RW 4, Kelurahan Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Baca juga: Kepala NFA: Standar Keamanan Pangan Penting untuk Jaga Kualitas Hidup dan Daya Saing Produk Lokal di Pasar Internasional

Baginya usaha ini mesti dipertahankan, sama halnya dengan seni tradisional.

“Alhamdulillah saya sudah punya NIB, sertifikat halal dan usaha ini sudah puluhan tahun. Saya juga sudah generasi ketiga sejak tahun 2014 meneruskan orang tua,” katanya.

Sehari ia mengaku bisa menghabiskan bahan baku beras sebanyak 30 liter yang dihaluskan dengan alat penggiling menjadi tepung beras.

Yang menjadi ciri khas dari Dodongkal yaitu wadah atau tempat untuk mengukus yang berupa anyaman bambu berbentuk kerucut seperti tumpeng atau disebut Aseupan.

Nantinya kukusan berbentuk kerucut tersebut dimasukkan ke dalam alat pengukus yang disebut seeng.

“Untuk daunnya kita menggunakan daun pisang batu. Kita benar-benar menggunakan bahan tradisional dan bebas bahan pengawet,” tuturnya.

Baca juga: Kinerja Solid dan Unggul Sepanjang 2023, PT Indosat Tbk Siap Perkuat Transformasi Menuju AI Native TechCo

Di daerahnya ada 30 pedagang dodongkal. Wawan secara pribadi memiliki 5 pedagang keliling yang menggunakan sepeda motor.

“Pemasarannya menggunakan motoris atau keliling, karena saat ini tidak ada tempat untuk berjualan dan memasarkannya,” katanya.

Untuk prosesnya pembuatannya mulai dari pukul 11.00 WIB hingga waktu subuh. Harganya bervariasi, tergantung ukuran dan pemesanan, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 100.000.

“Kalau yang motoris Rp 3.000 – Rp 5.000 satu porsinya,” katanya.

Wawan menginginkan adanya penelitian dari Pemkot Bogor atau IPB University mengenai tepung beras agar kuat lama dan kualitasnya tidak menurun, agar ke depan dodongkal bisa dibuat secara praktis dimanapun dan kapanpun.

Sebab, saat ini belum ada tepung instan dodongkal di pasaran.

Baca juga: Kinerja Solid dan Unggul Sepanjang 2023, PT Indosat Tbk Siap Perkuat Transformasi Menuju AI Native TechCo

Menambahkan, Ketua KIM Muarasari, Aris Setyo Sudarmo menyampaikan, pasca Covid-19 belum ada pergerakan lagi dari dinas atau instansi terkait. Sebelumnya sering ada pelatihan, seperti pengemasan.

Din berharap usaha ini bisa tetap eksis karena ini merupakan makanan tradisional tanpa bahan pengawet dan ada inovasi dodongkal instan.

Bagi yang ingin memesan Dodongkal Pak Godeg bisa langsung menghubungi pemiliknya, Wawan Kusbianto, 08568213244. Ada rasa original, Stroberi, coklat, nanas dan keju.

Cooxers, Brand Sepatu Lokal Produk Asli Mulyaharja

Kehadiran brand sepatu lokal semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun belakang ini.

Dari sekian banyak merek sepatu lokal yang ada di Kota Bogor, ada satu yang diciptakan oleh warga Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, yaitu sepatu merek Cooxers. Tepatnya di Pabuaran Pasir RT. 001/010.

Kata Cooxers sendiri diambil dari kata plesetan kaki dalam bahasa sunda kasar (cokor) yang dikemas dalam tulisan kebarat-baratan.

Sepatu yang desain dan kualitasnya menawan ini kini makin banyak digunakan oleh banyak orang.

Kualitasnya berani di adu dengan merek-merek ternama yang sudah malang melintang di pasar internasional.

“Yang membedakan sepatu Cooxers dengan brand lainnya adalah dalam segi desain, dimana Cooxers dapat menciptakan desain berupa corak dan gambar sesuai keinginan pemesan,” kata Ketua KIM Mulyaharja, Hedi Maulana.

Baca juga: Ditemukan Virus Flu Burun Menyebar Melalui Sapi Perah

Tardi, satu dari tiga orang pendiri sepatu merek Cooxers mengungkapkan bahwa asal muasal terciptanya Cooxers terinspirasi dari buka usaha jasa digital printing produk sepatu yang telah digelutinya jauh sebelum Pandemi Covid-19.

“Pandemi Covid-19 waktu itu cukup berdampak bagi usaha digital printing kami, sehingga harus memutar otak mencari jalan keluar agar usaha tidak bangkrut dan harus berinovasi,” kata Tardi.

Kehadiran Cooxers diharapkan mampu merespon dan menjawab keinginan pasar yang merasa bosan dengan desain sepatu yang itu-itu saja dan pastinya dengan harga yang terjangkau di konsumen.

“Selain kami telah menciptakan desain pada sepatu Cooxers, namun bisa juga lho memesan sepatu dengan corak atau gambar dari si pemesan, namun saat ini kami menerima pembuatannya minimal 20 pasang,” kata Tardi.

Saat ini Cooxers telah menampung pekerja lokal sebanyak 15 orang dan menghasilkan produk pesanan sekurangnya 2.000 pasang sepatu setiap bulannya yang dikirim ke berbagai kota/kabupaten yang ada di pelosok tanah air.

Nah, buat kalian yang merasa bosan dengan corak sepatu yang itu-itu saja dan ingin tampil lebih percaya diri dengan desain buatan sendiri, Cooxers-lah jawabannya atau mungkin mau tanya-tanya dahulu, silahkan menghubungi Tardi dengan nomor kontak 0813-8094-5219.

Tags: jasa pemasarankomunitas informasi masyarakatKota Bogorproduk lokal
Next Post
Rusli Bocorkan Langkah Partai Golkar Untuk Pilkada Bogor Mendatang, Ini Katanya

Rusli Bocorkan Langkah Partai Golkar Untuk Pilkada Bogor Mendatang, Ini Katanya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended.

Konter HP di Cileungsi Digerebek, Diduga Jadi Tempat Penjualan Obat Terlarang

Konter HP di Cileungsi Digerebek, Diduga Jadi Tempat Penjualan Obat Terlarang

25 April 2025
Calon wakil wali kota Bogor nomor urur 5, Eka Maulana saat melakukan blusukan memakai jas hujan

Diguyur Hujan Deras, Eka Maulana Tetap Blusukan Menyapa Warga

5 November 2024

Trending.

Video Prankojol Yang Sempat Viral Selebgram Erika Putri

Video Prankojol Yang Sempat Viral Selebgram Erika Putri

6 Januari 2025
Situasi wilayah sempur Kota Bogor yang terlihat ada asap yang dibakar oleh warga yang mengakibatkan polusi udara tidak sehat

Kualitas Udara Di Kota Bogor Saat Ini Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif

5 Juni 2025
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim

Wali Kota Bogor Dedie A Rachim Akan Wawancarai Calon Sekda Akhir Pekan Ini

11 Juni 2025
Gambar pasar Bogor ke depan

Eks Pasar Bogor Akan Jadi Pusat Ekonomi Yang Serap Ratusan Tenaga Kerja

14 Juni 2025
Ketua DPRD Kota Bogor Aditya Warman, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Rusli Prihatevi, Badan Kehormatan DPRD Kota Bogor. Safrudin Bima, dan Anggota DPRD Kota Bogor, Karnain saat menerima para peserta demontrasi (Dok/Setwan DPRD Kota Bogor)

Pusat Setujui Bogor Trem Way, Pimpinan DPRD Kota Bogor, Ingatkan Pemkot Jangan Sampai Jadi Beban APBD

4 Juni 2025
Rekam24

Merekam Peristiwa dari Balik Boba, Menarasikan Fakta Menjadi Berita - Rekam24 - Faktual, Kekinian, Berimbang

Follow Us

  • Hubungi Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Cyber

© 2023 REKAM24 - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • PERISTIWA
  • NASIONAL
  • DAERAH
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • SELEBRITI
  • WISATA KULINER

© 2023 REKAM24 - All Right Reserved