Rekam24, Jakarta – Menko Marves, Luhut Biinsar Pandjaitan mengatakan pernyataan Tom Lembong soal nikel tidak benar. Menurutnya, pada periode Jokowi harga Nikel turun karena hilirisasi.
“Waktu anda BKPM apa yang anda lakukan coba? Anda ditugasin untuk OSS, bagaiama saya ingat betul bagaimana anda curhat ke saya, tapi itu kan sampai anda tinggalkan kabinet tidak selesai, kami yang selesaikan itu,” ujar Luhut lewat akun Instagram miliknya.
“Anda pelu melihat data panjang, 10 tahun, kan Anda pebisnis juga. Kan siklus dari komoditi itu kan naik turun, apakah itu batu bara, nikel, mas, apa saja, tapi kalau kita melihat 10 tahun ini harga nikel dunia US$15 ribuan, bahkan periode 2014-2019 itu periode hilirisasi kita lakukan rata-rata nikel US$12 ribu, jadi saya tidak ngerti bagaimana Tom Lembong berikan statement seperti ini,” tambah Luhut.
Luhut juga mengingatkan Tom Lembong untuk tidak menyebarkan kabar bohong ke publik. Itu tidak menunjukkan kepintaran yang selalu dikedepankan mantan Mendag itu.
“Oke anda betul seorang intelektual tapi karekater anda tidak bagus. cucu saya ngomong ada mantan menteri bicara menjelek2an pemerintahan sendiri. Tom juga harus ngerti kalau harga nikel tinggi sangat berbahaya, 3 tahun lalu cukup tinggi orang mencari baterai lain, salah satu lahirnya LFP . Ini kalau bikin ketinggian orang akan cari alternatif lain, cari keseimbangan lain,” tambah Luhut.
Luhut juga mengingatkan Tom Lembong untuk tidak selalu menjelekkan pemerintah.
“Titip pada tom kalau sudah tidak di goverment lagi, jangan menceritakan yang tidak baik pada sebetulnya tidak benar. Pernah inflasi di bawah 3% kan baru sekarang, pernah 44 bulan surplus ekspor baru sekarang,itu karena apa? ya hilirisasi. Kita bisa mengelola masih tumbuh 5%, kita juga masih berupaya di atas 5-6% hingga 2030,” tutup Luhut.