Rekam24.com – Berbicara Wisata di Kabupaten Bogor tidak ada habisnya. Potensi wisata di Bogor sangat besar dengan berbagai macam daya tarik dan pengelolanya.
Desa Karang Tengah merupakan salah satu desa dengan potensi wisata cukup banyak dan beragam.
Beberapa diantaranya adalah Curug Leuwi Hejo, Curug Mutiara, Hutan Pinus, Bukit Paniisan, Pemandian Air Panas Gunung Pancar, Goa Agung Garunggang, dan lainnya.
Baca Juga : Guru se-Kota Bogor, Cawalkot Rena Da Frina Mau Beri Tambahan Tunjangan Rp 1 Juta
Posisi Desa Karang Tengah sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Kawasan Kota Mandiri Sentul City.
Besarnya potensi wisata yang ada di Karang Tengah dilirik oleh pemuda-pemuda desa membuat local guide, sebagai pemandu bagi wisatawan yang memiliki minat untuk treking di objek-objek wisata di Desa Karang Tengah.
Menurut bapak Ismail sebagai ketua Paguyuban Local Guide Sentul (PLGS), jumlah local guide saat ini di Desa Karang Tengah kurang lebih berjumlah 200 orang yang tergabung dalam PLGS.
Baca Juga : Indosat Ooredoo Hutchison Capai Pertumbuhan Kuat 15% pada EBITDA, Didukung Pertumbuhan Pendapatan Dua Digit
Kelembagaan ini cukup bagus, selain meningkatkan mata pencaharian masyarakat desa juga sebagai wadah komunikasi sesama local guide.
Namun demikian menurut bapak ismail keberadaan paguyuban ini masih sendiri belum ada kolobarasi dengan pemerintah desa.
Paguyuban ini juga masih retan dengan wisatawan yang datang menggunakan guide dari hotel-hotel sekitarnya. Kelembagaan paguyuban PLGS masih lemah meskipun mempunyai anggota cukup banyak tetapi belum mempunyai AD/ART.
Baca Juga : DJ Bogor Ditangkap karena Endorse Judi Online: Jerat Hukum hingga 10 Tahun Penjara
Belum semua melibatkan komponen pelaku wisata desa tergabung dalam PLGS. Belum adanya konsep wisata yang dikembangkan, baik dalam bentuk wisata alam, wisata kuliner, wisata budaya, dan wisata religi; belum adanya informasi wisata desa terkait potensi atraksi wisata, aksesibilitas, kenyamanan.
Atas dasar permasalahan di atas, Universitas Pakuan melalui Hibah BIMA dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemenristekdikti tahun 2024 melakukan kegiatan pendampingan penguatan kelembagaan wisata desa di Desa Karang Tengah.
Menurut Dr. Mujio, M.Si, Dosen Program studi Perencanaan Wilayah Unpak, mengatkan bahwa dana hibah ini diperoleh dari kompetisi ribuan dosen berbagai pelosok Indonesia. Kegitan hibah Pendampingan Perencanaan Pengembangan Desa Wisata di Desa Karang Tengah ini juga melibatkan mahasiswa dengan program MBKM.
Baca Juga : Warga Sindangrasa Sebut Pasangan Dokter Rayendra – Eka Maulana Paket Lengkap
Mahasiswa belajar langsung dan menerapkan beberapa mata kuliahnya di lapangan.
Menurut Dr. Mujio, kegiatan PkM ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat desa untuk mengontrol dan terlibat dalam pengelolaan dan pembangunan pariwisata, serta meningkatkan keterlibatan masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam usaha-usaha pariwisata agar dapat memperoleh keuntungan.
Terdapat empat solusi yang ditawarkan dalam PkM ini antara lain:
1. pendampingan terhadap aparatur desa dan kelompok masyarat desa untuk melakukan pemetaan wilayah desa
2 pendampingan perumusan konsep wisata desa berbasis potensi lokal desa
3. bersama-sama dengan masyarakat menyiapkan informasi terkait potensi atraksi wisata, aksesibilitas dan kenyamanan serta kelembagaan penunjang kegiatan wisata desa di setiap obyek wisata berbasis peta serta
4. bersama-sama masyarakat desa menyiapkan bentuk kelembagaan, jaringan dan rencana pengelolaan wisata desa kedepannya.
Adapun luaran yang dihrapkan dari kegiatan PkM ini adalah 1) adanya peningkatan pengetahuan aparatur desa dan masyarakat desa dalam membuat peta potensi desa, dengan output peta desa berbasis partisipasi masyarakat.
Terbentuknya konsep wisata yang akan dikembangkan di Desa Karang Tengah berdasarkan potensi lokal desa; terbangunnya papan informasi/poster berbentuk peta yang berisi semua obyek wisata di Desa Karang Tengah; serta 4) terbentuknya kelembagaan pengelola wisata berbadan hukum beserta rencana programnya, dalam hal ini kelembagaan Paguyuban Local Guide Sentul (PLGS).
Kegiatan PkM ini dimulai pada bulan 8 September 2024 yang dimulai dengan FGD dengan masyarakat untuk pemetaan potensi dan permasalahan pengembangan wisata Desa Karang Tengah.
Kegiatan pemetaan ini difokuskan pada 8 aspek, yaitu atraksi wisata, lingkungan, amenitas, aksesibilitas, promosi/pemasaran, kelembagaan, peran serta masyarakat, dan kemitraan.
FGD mengenai penguatan kelembagaan wisata menjadi rangkaian kegiatan PkM berikutnya yang diadakan bulan September dan Oktober 2024. FGD ini merupakan tindak lanjut dari fokus/ prioritas potensi dan permasalahan yang akan ditangani.
Melalui FGD ini, diperoleh informasi mendetail mengenai potensi, permasalahan, peluang, dan tantangan kelembagaan wisata di Desa Karang Tengah dan penyepakatan tindak lanjut kelembagaan yang akan dibentuk.
Selain itu, dalam FGD ini juga disepakati pemasangan papan informasi berupa peta petunjuk informasi objek wisata desa untuk mempermudah wisatawan dalam mengunjungi objek-objek wisata di Desa Karang Tengah.
Beberapa hasil dari PKM adalah papan petunjuk informasi wisata yang dapat diakses oleh wisatawan, dokumen rencana pengembangan wisata desa yang disusun bersama semua stakeholder.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengembangan wisata desa agar dapat memberikan manfaat yang lebih merata dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Desa Karang Tengah.