Rekam24.com – Sejumlah proyek pembangunan tengah dibangun oleh Pemerintah Kota Bogor. Total ada 10 pembangunan yang tengah dikerjakan dan ditergetkan selesai pada akhir tahun ini.
Namun dari 10 proyek tengah dikerjakan, satu proyek pembangunan yaitu Bumi Ageung Batutulis terancam mengalami keterlambatan.
Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan alasan pembangunan Bumi Ageung ada hambatan terkait dengan perpustakaan dan design referensi arsitektur Sunda.
“Kalau misalkan referensi buku-bukunya tersebar dan banyak tentu kita akan gampang ya, (tinggal) kita mengadopsi dan mengimplementasikan,” ucap dia.
“Tapi karena memang literasinya sangat terbatas maka lebih banyak muncul misalkan diskusi-diskusi dan juga penggalan-penggalan sejarah, yang kemudian di elaborasi menjadi satu usulan untuk arsitektur di Bumi Ageung Batutulis,” sambung Dedie A Rachim.
Disinggung apakah perubahan design proyek Bumi Ageung Batutulis cukup dominan, Dedie A Rachim menyebut, perubahan ada, namun hanya sedikit. Meski begitu, design saat ini masih sama tujuannya, hanya mungkin ornamen, bentuk dan penempatan yang sedikit berbeda.
“Ada perubahan-perubahan sedikit lah, tidak terlalu banyak kok, kurang lebihnya sama tujuannya, hanya mungkin ornamen, bentuk dan penempatan yang sedikit berbeda. Kalau konsepnya Sunda lah,” imbuh Dedie A Rachim.
Meski begitu, diyakini Dedie A Rachim, pihaknya optimis pengerjaan proyek Bumi Ageung Batutulis dapat selesai pada tahun ini. Sebab, pembangunan yang dilakukan hanya ada beberapa lokal gedung, dan selebihnya lebih ke outdoor seperti taman dan ornamen-ornamen yang sifatnya tidak terlalu berat.
“Insya Allah akhir Desember sudah selesai, sudah mulai (pengerjaan pembangunan), sudah perbulan akhir Juli,” tandas Dedie A Rachim.
Diketahui, Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah memberikan update terbaru terkait pekerjaan 10 mega proyek di Kota Bogor pada tahun anggaran 2023.
Sekda Kota Bogor mengklaim bahwa keseluruhan kegiatan dari 10 mega proyek ini masih terbilang aman, meski ada satu proyek yang mengalami perubahan pekerjaan.
“Secara keseluruhan masih deviasi positif, semua, sampai sekarang masih deviasi positif, kecuali Bumi Ageung karena itu memulainya terlambat,” kata Syarifah Sofiah baru-baru ini.
Meski begitu, dijelaskan Sekda Kota Bogor, terlambat yang dimaksud bukan berarti proyek pembangunan penataan kawasan Batutulis, yakni Bumi Ageung itu gagal dibangun.
Melainkan, Pemkot Bogor memberikan waktu untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan budayawan terkait design pembangunan Bumi Ageung.
“Sudah ada pemenang dan tinggal melaksanakan, tapi kemudian designnya ada masukan, jadi dilakukan beberapa kali diskusi karena kita ingin yang aspiratif lah,” ucap dia.
“Jadi karena ada diskusi waktunya tiga minggu mundur, maka kita bikin berita acara bahwa mundurnya itu karena ada diskusi, kemudian diberlakukan adendum sehingga waktunya tidak terlambat kalau adendum,” sambung Syarifah Sofiah.
Disinggung apakah optimis proyek Bumi Ageung bisa terselesaikan pada tahun ini, Sekda Kota Bogor mengaku optimis pekerjaan bisa terselesaikan pada Desember nanti.
“Iya (optimis). Sebetulnya misalkan gak ada (perubahan design) itu November sudah bisa selesai, karena ada ini kita harus selesai di Desember,” ungkap Syarifah Sofiah.
Pun dengan proyek Jembatan Otista, ditambahkan Sekda Kota Bogor, pembangunannya sampai saat ini masih deviasi positif.
“Otista masih deviasi positif, mudah-mudahan malah semoga bulan November bisa selesai, iya keinginan kita 8 Desember (peresmian),” tandas Syarifah Sofiah.
Diketahui, 10 mega proyek milik Pemkot Bogor pada 2023 diantaranya, ada pembangunan Jembatan Otista, pembangunan lanjutan Jalan Regional Ring Road (R3), pembangunan Masjid Agung.
Kemudian, pembangunan trotoar Dewi Sartika, pembangunan trotoar Ahmad Yani, trotoar Alun-alun dan pembangunan trotoar R3.
Lalu, penataan kawasan Batutulis atau pembangunan Bumi Ageung, pembangunan lanjutan unit sekolah baru atau satu atap serta lanjutan pembangunan Blok I RSUD Kota Bogor.