Rekam24.com, Bogor – Walikota Bogor, Dedie A Rachim bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melakukan tinjauan langsung terhadap kondisi jalan yang mengalami longsor di kawasan Batu Tulis, Bogor pada Senin, 14 April 2025.
Dalam tinjauan tersebut, keduanya menyampaikan solusi yang tengah dipersiapkan untuk mengatasi masalah tersebut dan mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan.
Dedie A Rachim mengungkapkan bahwa jalan Batu Tulis merupakan jalan provinsi, sementara jalan Saleh Danasasmita yang menuju Stasiun Batu Tulis adalah jalan kolektor milik Pemerintah Kota Bogor. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa pembebasan lahan untuk proyek perbaikan akan dibagi rata antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Bogor, masing-masing 50%. Pembebasan lahan diperkirakan akan menghabiskan biaya sekitar Rp. 30 miliar, sementara pembangunan jalan diperkirakan membutuhkan dana Rp. 10-15 miliar.
“Akses barunya, insya Allah, akan menghubungkan area Sumur 7 dan langsung terhubung ke Jalan Saleh Danasasmita sepanjang hampir 200 meter,” jelas Dedie.
Terkait dengan kajian teknis, Dedie Rachim juga menambahkan bahwa hasil kajian dari BTP (Balai Teknik Provinsi) dan Kementerian Pekerjaan Umum tidak merekomendasikan jalan yang longsor tersebut untuk difungsikan kembali. “Kondisi tanah di bawah jalan tersebut menunjukkan adanya potensi masalah, seperti mata air yang mungkin menjadi penyebab longsor. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk mencari trase jalan baru,” ujar Dedie
Selain perbaikan jalan, Dedie juga menyampaikan bahwa jalan yang terdampak longsor akan diubah menjadi taman yang dinamakan “Leweung Batu Tulis”. Taman ini akan ditanami dengan pohon-pohon endemik Bogor, menjadikan kawasan tersebut lebih hijau dan alami, sekaligus mengurangi risiko longsor di masa depan.
Sementara itu, Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan bahwa proyek ini akan melibatkan pembagian alokasi anggaran antara pemerintah provinsi dan kota. “Tahun ini, kita harus segera menyelesaikan pembebasan lahan dan memulai pembangunan. Kawasan ini akan diubah menjadi Leweung Batu Tulis,” katanya.
Selain itu, proyek ini juga akan memperhatikan aspek keamanan dan keberlanjutan. Kajian teknis terhadap jalur baru telah dilakukan, dan dipastikan bahwa elevasinya aman untuk dilalui kendaraan berat.
Meskipun pembangunan jalan baru diharapkan dapat segera dimulai, kedua pihak mengakui bahwa proses pengadaan lahan dan penyelesaian administrasi memerlukan waktu. Dedie A Rachim berharap jalur sementara untuk kendaraan dapat segera dibuka, meskipun untuk penyelesaian penuh proyek ini diperkirakan akan membutuhkan waktu lebih lama.
Salah satu fokus utama dalam proyek ini adalah meningkatkan infrastruktur di sekitar Cipinang Gading, di mana terdapat 11 titik bottleneck yang perlu diatasi. Pembebasan lahan untuk mengatasi masalah tersebut juga akan dilakukan secara bertahap.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan kawasan Batu Tulis dapat terhindar dari bencana longsor di masa depan dan menjadi kawasan yang lebih hijau, aman, dan nyaman bagi warga Bogor.