Rekam24.com – Seorang pemuda tenggelam di Sungai Cileungsi, Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor Pada hari Minggu, 1 Desember 2024, sekitar pukul 17.00 WIB.
Kejadian ini berawal saat korban, M. Fireza (24 tahun), bersama tiga anggota keluarganya sedang berkunjung ke rumah Bapak Rangga. Setelah itu, mereka memutuskan untuk makan di pinggir Sungai Cileungsi.
Ketika itu, Rangga melihat empat orang yang sedang berenang di sungai, dua di antaranya terlihat kelelahan.
Baca Juga : Khenzi United Akan Tetapkan Bahar Lestaluhu Sebagai Direktur Teknik
Ia segera berusaha menolong, namun salah satu dari mereka, yakni korban M. Fireza, terlepas dan tenggelam hingga tidak terlihat lagi.
Setelah menerima laporan pada pukul 17.30 WIB dari staf desa setempat, tim TRC BPBD Kabupaten Bogor segera melakukan koordinasi dengan aparat desa, aparat keamanan, serta tim SAR gabungan untuk mencari dan mengevakuasi korban. Pencarian dilakukan dengan melakukan penelusuran di sekitar lokasi kejadian.
Korban akhirnya ditemukan pada pukul 19.25 WIB di kedalaman sekitar tiga meter dari titik tenggelamnya. Sayangnya, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Baca Juga :Micro Bus Terjun ke Jurang di Megamendung, 1 Tewas
Menurut hasil analisa sementara, korban diperkirakan mengalami kelelahan saat berenang, yang menyebabkan ia tidak mampu menyelamatkan diri.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, menyampaikan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menangani kejadian ini.
Tim TRC BPBD, bersama tim SAR gabungan, berhasil melakukan pencarian dan evakuasi korban dengan cepat.
Baca Juga : Polisi Tangkap HS Terduga Pelaku Pembunuhan Remaja di Ciomas Bogor
“Namun, kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai dan perairan lainnya, terutama saat berenang. Kejadian ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan keselamatan di alam terbuka,” ujar M. Adam.
Dalam upaya penanganan kejadian ini, sejumlah instansi terlibat, antara lain BPBD Kabupaten Bogor, aparat desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Gemawana Indonesia, Potensi SAR, serta RAPI. Semua pihak terlibat dalam pencarian dan evakuasi korban.