Olah Tinja Jadi Pupuk, UPTD Pal Kota Bogor Pastikan Pengolahan Air Sesuai Regulasi

Ampas kotoran manusia yang berasal dari buang air besar yang mengendap dalam septic tank dan disedot oleh fasilitas Sedot WC atau Sedot Kakus oleh UPTD PAL PUPR Kota Bogor bisa dibuat menjadi pupuk

Rekam24.com, Bogor – Ampas kotoran manusia yang berasal dari buang air besar yang mengendap dalam septic tank dan disedot oleh fasilitas Sedot WC atau Sedot Kakus oleh UPTD PAL PUPR Kota Bogor bisa dibuat menjadi pupuk.

UPTD Pengelolaan Air Limbah (PAL) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor merupakan unsur staf Pemerintah Kota Bogor yang memiliki visi misi terwujudnya pengelolaan air limbah domestik yang terintegrasi dan terjadwal serta berwawasan lingkungan

Pritta Yoesniawaty Kabag UPTD IPAL PUPR Kota Bogor mengatakan Kebijakan Mutu UPTD PAL rutin melakukan identifikasi guna mematuhi persyaratan peraturan perundang undangan. Memonitor, mengukur, dan meningkatkan efektifitas mutu.

Baca Juga : Bogor Raya FC Ukir Sejarah! Lolos ke Semifinal dan Promosi ke Liga 4 Seri 1 Jawa Barat 2025

ISO 9001:2015, Quality Management System – Requirements

“Kami juga memiliki laboratorium Laboratorium UPTD PAL, kegiatan pengujian kualitas air limbah domestik, melakukan analisis kualitas efluen air limbah domestik sesuai dengan baku mutu lingkungan peraturan kementerian lingkungan hidup No P68/Menlh/setjen/Kum1/8/2016,” ujarnya Rabu (12/11/2025).

Untuk sedot lumpur tinja pembuangan dilakukan pada fasilitas pengolahan PAL.

Baca Juga : Peringati HUT ke-14, Partai NasDem Kota Bogor Targetkan Ini Pada Pemilu 2029

Proses yang dilakukan adalah mengolah dan memisahkan air dengan lumpur tinda.

Sehingga ketika sudah terpisah dan bersih air bisa dibuang dan lumpur tinja diolah.

“Iya jadi kita lakukan dulu pengolahan di sini, air nya kalo sudah sesuai dengan permenLh bisa dibuang, untuk lumpur nya kita manfaatkan di sekitar area pengolahan untuk pupuk,” ujarnya.

Baca Juga : MAFINDO Soroti Tantangan Disinformasi di Era AI: Dorong Kolaborasi dan Etika Digital

Ia juga mengajak masyarakat untuk sedot tinja secara rutin.

Sebab ini sangat diperlukan agar performa kakus tidak terganggu.

“Pada prinsipnya lumpur tinja perlu dikeluarkan pada tangki septic tank secara berkala. Jika tidak fungsi kakus akan terganggu, dan kemungkinan besar akan terjadi pencemaran,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *