Rekam24.com – Pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIB Yasmin- Salabenda yang akan dilakukan pada tahun 2024 ternyata mencaplok tanah milik Pemerintah Kota Bogor.
Di mana, pembangunan lanjutan Tol BORR nantinya akan melintas di lahan yang sebelumnya sudah direncanakan oleh Pemkot Bogor sebagai kampung atlet dan pembuatan Instalasi Pengolahan Air Limbah di wilayah Kayumanis.
“Kita juga minta sebetulnya ada yang digeser juga karena ada yang di peruntukan untuk Wisma Altet dan peruntukan untuk IPAL,” kata Sekrataris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah kepada wartawan, baru-baru ini.
Pemkot Bogor meminta agar PT Marga Sarana Jawa Barat (MSJ) untuk menyiapkan lahan pengganti untuk Wisma Atlet dan IPAL di wilayah Kayumanis yang terdampak.
Saat ditanya berapa bidang lahan yang terdampak, Syarifah Sofiah mengaku tidak hafal. Namun demikian, MSJ akan membebaskan lahan untuk akses masuknya terlebih dahulu.
“Karena kita belum bicara dengan aset masalah pembebasannya. Kan kalau lahan pemerintah pasti bicara dengan kita,” ucap dia.
Disisi lain, Syarifah Sofiah mengaku secara umum Pemkot Bogor menyepakati desain yang dibuat untuk pembangunan lanjutan Tol BORR Seksi IIIB.
“Kalau desainnya sudah kita sepakati, seperti jalannya, terus mana aja lahan pemkot yang terkena (terdampak),” ucap dia.
“Terus nanti jalan masuknya itu apakah itu lendit atau desainnya apakah misalnya itu ada terowongnya itu udah disepakati,” sambung Syarifah Sofiah.
Saat ini, Pemkot Bogor tinggal membicarakan mengenai berapa lahan Pemkot Bogor yang akan dipakai, dan berapa lahan pengganti.
“Karana kan lahan yang kita usulin ke provinsi (peruntukan untuk) Wisma Atlet,” tukas dia.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim bersama PT Marga Sarana Jabar (MSJ), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sempat melakukan peninjauan jalan tapak yang akan menjadi titik pembangunan Tol BORR Seksi IIIB dan Kampung Atlet di Kampung Munjul, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, belum lama ini.
“Kita meninjau kesiapan pembebasan lahan untuk BORR seksi IIIB di Kayu manis melewati 300-an bidang milik warga. Kemudian juga kita ingin menyelaraskan dengan upaya kita membuat jalan sodetan baru dari Salabenda masuk ke munjul tempat dimana kita akan membangun namanya kampung atlet,” kata Dedie.
Penyelarasan ini dilakukan karena rencana pembangunan kampung atlet juga terkena dampak rencana pembangunan Tol BORR yang rencananya akan dimulai September tahun ini.
“Maka kita sedang pikirkan bagaimana lahan pengganti sehingga sarana prasarana yang sudah kita desain itu masih tetap bisa diakomodir. Kenapa? Karena kita akan menjadi tuan rumah Porprov tahun 2026 dan semua persiapan harus kita lakukan dari sekarang,” ujarnya.
Dari hasil tinjauan dengan menyusuri jalan tapak, Dedie melihat ada rencana pembuatan jalan menuju kampung atlet yang juga harus diselaraskan dengan pembangunan tol BORR.
“Iya supaya tidak tumpang tindih, kemudian juga pihak MSJ dalam melaksanakan pembangunan mempertimbangkan juga aspek akses untuk masyarakat, karena juga ada TPU kemudian juga ada pemukiman, kemudian ada tempat olahraga supaya benar-benar bisa kita sinkronkan, kita sesuaikan kebutuhan pemkot dan masyarakat,” jelasnya.
Untuk pembangunan kampung atlet kata Dedie, rencananya akan dilakukan tahun 2024 mendatang dengan menggunakan anggaran dari Pemprov Jawa Barat.
Dari rencana tersebut lanjut Dedie, perlu ada penyelarasan agar semua berjalan baik sesuai rencana dan kebutuhan dari Pemkot, MSJ dan masyarakat.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyebut ada sebanyak 295 bidang tanah milik warga yang lahannya terdampak imbas rencana pembangunan lanjutan pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIB.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina menyebut dari 295 bidang milik warga yang akan dibebaskan untuk kepentingan pembangunan lanjutan Tol BORR Seksi IIIB, sebagian besar lahannya sudah disetujui untuk dilakukan pembayaran.
“Hanya saja ada sekitar 76 orang lagi yang mengajukan pembebasan tanah sisanya. Dan saat ini lagi dibahas di BPN,” kata Rena Da Frina kepada wartawan, Selasa (5/9).
Menurut dia, rencana pembangunan Tol BORR yang akan dilakukan PT Marga Sarana Jawa Barat (MSJ) pada 2024 mendatang diperkirakan ada berdampak pada 200 an Kepala Keluarga (KK). Di mana, saat ini tahapanya terus melakukan sosialisasi secara masif.
Saat ini, Pemkot Bogor DPUPR terus berkoordinasi dengan PT MSJ terkait rencana pembangunan lanjutan Tol BORR
“Keterlibatan PUPR menghitung luasan bangunan yang terkena pembebasan lahan BORR seksi IIIB,” ucap dia.