Rekam24.com – Seorang ayah bernama Ibrohim, 50 tahun, yang tinggal di Jalan Tugu Wates, Sukaresemi, Tanah Sareal, Kota Bogor, merasakan kebahagiaan luar biasa setelah putrinya, Selaras, yang berusia 14 tahun, akhirnya mendapatkan tindakan operasi melalui layanan BPJS Kesehatan dengan status Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Sebelumnya, Ibrohim mengalami kesulitan administratif dalam mengurus pengobatan putrinya, meskipun Selaras membutuhkan tindakan medis segera.
Ibrohim menjelaskan bahwa kendala ini muncul karena ia tidak mengetahui proses pembaruan data BPJS Kesehatan PBI.
Baca Juga : Rumah 2 Lantai di Cimahpar Bogor Selamat dari Amukan Api
Sebagai buruh harian lepas, Ibrohim kesulitan menyisihkan waktu untuk mengurus administrasi karena pekerjaannya bergaji harian, yang berarti jika tidak bekerja, ia tidak mendapatkan penghasilan.
“Saya memang sangat tidak mengetahui proses pembaruan data BPJS Kesehatan PBI ini. Saya hanya buruh harian lepas, jadi banyak tidak mengertinya. Namun meski saya tidak tahu apa-apa, seharusnya kalau ada warga perlu pengobatan harus secepatnya dibantu dulu oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor,” ujarnya pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Ibrohim merasa kecewa karena putrinya tidak segera ditangani di fasilitas kesehatan setempat akibat kendala administratif, yang menurutnya seharusnya tidak terjadi.
Baca Juga : Dedie-Jenal Luncurkan Crowdfunding Djuara, Simbol Transparansi Dana Kampanye
“Kemudian saya mengadukan masalah yang terjadi kepada Ibu Indah dan Ibu Pupun dari tim relawan perempuan pemenangan calon Wali Kota (cawalkot) Bogor, Ibu Rena Da Frina, agar dapat dibantu. Saya cuma ingin Selaras segera dapat dioperasi supaya sembuh,” katanya.
Aduan Ibrohim cepat direspon oleh tim relawan, yang langsung memverifikasi masalahnya. Mereka berhasil menyelesaikan proses pembaruan data BPJS Kesehatan Ibrohim dan keluarganya, sehingga Selaras bisa mendapatkan perawatan yang diperlukan.
“Terus terang saya bahagia dan sangat lega sebab Selaras bisa juga berobat untuk dioperasi. Saya haru melihat jerih payah ibu-ibu timnya cawalkot Bogor Rena Da Frina mengurus penyelesaian masalahnya,” tambahnya.
Menurut Ibrohim, pemimpin Kota Bogor seharusnya memprioritaskan hak warganya, termasuk dalam hal akses layanan kesehatan. Namun, pengalaman yang ia alami justru menunjukkan bahwa Pemkot Bogor mempersulit warganya dalam mendapatkan layanan tersebut.