Rekam24.com.- Suporter Persib Bandung menentang surat pada 2 Juni 2023,PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) mengirimkan surat bernomor 225/LIB-COR/VI/2023 kepada Bali United dan PSM perihal Penyampaian Revisi Peraturan Pertandingan Play-off. Surat tersebut adalah perubahan dari surat sebelumnya pada 29 Mei 2023 yang bernomor 217/LIB-COR/V/2023 perihal Penyampaian Revisi Peraturan Pertandingan Play-off.
Surat yang langsung ditandatangani oleh Ferry Paulus selaku Direktur Utama (Dirut). “Seharusnya pihak liga memberikan ruang edukasi terhadap suporter, apalagi dalam hal ini masa transisi transformasi sepak bola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi dan play-off, tidak dapat dihadiri oleh suporter klub tamu,” kata Ferry, kepada wartawan, Rabu, (07/06/23).
Kebijakan dan Keputusan ini mendapatkan pertentangan dari beberapa pihak suporter klub Sepak Bola yang ada di Indonesia. Kekecewaan dan pertentangan tersebut, keluar dari Viking Wilayah Puncak Cisarua Bogor, yang merupakan organisasi suporter dari tim Persib Bandung.
Menurut Martin, kalau dengan away tersebut dirinya lebih bisa mengenal kebudayaan dan pengalaman daerah luar kota, provinsi ataupun luar pulau.
“Jadi tak kalah penting dengan away day atau kita berangkat nonton bola ke markas lawan kita bisa lebih mengenal Indonesia, setiap wilayah atau daerah, pastinya dengan sepak bola kita bisa lebih tau tentang indahnya Indonesia,” ujar dia..
Ia menjelaskan, ada beberapa alasan dilarangnya suporter klub tamu dilarang hadir dalam setiap pertandingan salah satunya karena alasan tahun politik.”
“Terkait tidak bolehnya suporter away (bertandang ke markas lawan, red ), sangat mengecewakan para pejuang away atau suporter yang fanatik mendukung tim kesayangannya, terlebih away bisa kami katakan merupakan ajang silaturahmi terbaik antara kami dan suporter tuan rumah nantinya, kalau kaitanya dengan tahun politik tidak nyambung dengan persepak bolaan,” kata dia.
Sementara itu Ketua Viking Suporter Tour Company (VSTC), Rizky mengatakan, keluarnya surat tersebut, beranggapan aturan tersebut merupakan aturan yang tidak lazim dan tidak masuk akal.
“Jangan bikin aturan sendiri dan yang aneh-aneh, aturan macam itu bukti kalau federasi tidak suka suporter bersatu. Justru salah satu cara memajukan sepak bola Indonesia ya PT LIB harus menjalankan aturan kuota tiket 5 persen untuk suporter tim tamu,” kata dia.
“Saat inikan suporter sudah mulai merajut komunikasi dengan suporter fanatik dengan club’ atau tim jagoannya, perihal pentingnya rivalitas yang sehat, olah raga yang merakyat ini, hanya sepak bola media untuk pemersatu,” jelas dia.
PT LIB tentang suporter tim, kaya dia, sudah jelas disini bahwa PT LIB memang, tidak suka dengan suporter yang fanatik dengan tim atau calon sepak bola kesayangannya.
“Ya tapi kembali kayaknya federasi tidak menyukai suporter bersatu. Tapi itu rasa kekhawatiran federasi, dilapangan yang jalanin suporter, kita punya caranya sendiri, jadi jangan bikin aturan yang aneh-aneh,” pungkas dia. (Apiw/tim).