Rekam24.com – Tindak kekerasan terhadap santri terjadi santri laki-laki berinisial KVD di Pondok Pesantren (Ponpes), Tahfidz Tanbihul Ghofilin Cibinong yang berada di Kelurahan Sukahati, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pihak keluarga tidak terima bahwa keluarganya mendapatkan perlakuan seperti itu, apalagi korban masih duduk di bangku kelas dua SMP menjadi korban kekerasan.
“Kejadiannya hari Minggu, kata adik saya awalnya pelaku naik motor dan ada candaan lah, cuma si pelaku engga tau kenapa tiba-tiba ngambil besi kemudian disabetkan beberapa kali ke ade saya,” kata Rizky Dewantara kepada wartawan, belum lama ini.
Menurutnya, terduga pelaku merupakan seorang seniornya di pesantren, hal itu pula yang membuatnya merasa heran.
“Yang saya pertanyaan kenapa alumni pada saat ada kegiatan di dalam pesantren kok bisa masuk. Kemudian yang dilakukan oleh pihak pesantren saat ini apa, saya belum tau,” katanya.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, adiknya mengalami luka pada bagian punggung dan tanganya. Meski demikian, bahwa pesantren merupakan tempat untuk menuntut ilmu, bukan ajang menjadi jagoan.
Rizky Dewantara mengatakan akan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. “Saya berharap ada tindakan tegas dari kepolisian atau unsur pemerintah Kabupaten Bogor. Saya ingin bupati atau gubernur meninjau langsung kenapa masih ada kekerasan di dunia pendidikan khususnya di ponpes,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pengasuh di pondok pesantren, Ahmad mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut.
“Saya tidak bisa bercerita apa-apa, saya kurang paham karena kejadiannya saya tidak ada di tempat,” ujarnya saat dikonfirmasi. (Apiw/tim).