Rekam24.com, Bogor – Kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi di lingkungan sekolah Bosowa Bina Insani dan beberapa sekolah lainnya di Kota Bogor terus bertambah. Hingga Kamis (8/5/2025) pukul 12.00 WIB, Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat jumlah korban mencapai 171 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menjelaskan bahwa dari total korban, 22 orang menjalani perawatan inap, 29 orang menjalani rawat jalan, dan 120 orang lainnya mengalami keluhan ringan.
“Sebagian besar korban berasal dari SMP Bosowa Bina Insani, yaitu sebanyak 82 orang, disusul TK Bina Insani sebanyak 18 orang dan SD Bina Insani 2 orang. Selebihnya berasal dari sekolah lain seperti SDN Kedung Jaya 2 (43 orang), SDN Kedung Jaya 1 (16 orang), dan SDN Kukupu 3 (9 orang),” ujar Retno dalam keterangan pers.
Baca Juga : DPRD Kota Bogor Sidak SMP Bosowa Bina Insani, Temukan Pelanggaran Protokol Makanan
Pihak Dinas Kesehatan telah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di 13 sekolah, termasuk koordinasi dengan Puskesmas, rumah sakit, dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Beberapa sampel juga telah dikumpulkan, termasuk muntahan pasien, air minum isi ulang, serta usapan dari wadah makanan dan dubur penjamah makanan.
“Pengujian mikrobiologi terhadap berbagai sampel saat ini tengah dilakukan di Labkesda dan membutuhkan waktu sekitar empat hari. Kami juga melakukan pemantauan intensif agar kasus tidak terus bertambah,” tambahnya.
Sementara itu, sebaran pasien rawat inap berada di enam rumah sakit di Kota Bogor, yaitu RS Hermina (7 orang), RS Islam (6 orang), dan RS Azra (4 orang), RS EMC (1 orang), RS Graha Medika (2 orang), dan RS Salak (2 orang).
Baca Juga : Dinkes Bogor Ambil Sampel dan Pantau Ketat Dapur MBG Pasca Kasus Keracunan
Investigasi masih berlangsung, dan hingga kini sumber pasti penyebab keracunan belum dapat dipastikan. Dugaan sementara mengarah pada konsumsi makanan dari katering MBG yang disediakan untuk siswa di sekolah-sekolah tersebut.
Retno mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan, terutama yang dikonsumsi anak-anak di sekolah. Ia meminta agar setiap gejala yang muncul segera dilaporkan ke fasilitas kesehatan terdekat atau melalui Call Center PSC 119.