Rekam24.com – Untuk mengatasi kemacetan parah yang kerap terjadi di Jalur Puncak selama libur Lebaran, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengambil langkah tegas dengan meliburkan operasional angkutan kota (angkot) di kawasan tersebut selama Hari Raya Idulfitri dan seminggu setelahnya.
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Gubernur Dedi melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Rabu (27/3). Ia menyebutkan bahwa salah satu penyebab utama kemacetan di Jalur Puncak adalah banyaknya angkot yang ngetem di beberapa titik strategis, seperti Pasar Cipanas di Cianjur dan beberapa lokasi di Kabupaten Bogor.
“Biasanya kalau di wilayah Jalur Puncak itu terjadi kemacetan atau horornya luar biasa. Penyebabnya adalah angkutan kota yang ngetem di Pasar Cipanas, Cianjur, dan di beberapa titik di Kabupaten Bogor. Untuk itu, hari ini kami akan bertemu dengan seluruh supir angkotnya. Rencananya, mereka akan diliburkan selama Hari Raya Idulfitri dan seminggu setelahnya agar jalurnya menjadi lebih kosong dan mengurangi tingkat kemacetan,” ungkap Dedi Mulyadi.
Meskipun operasional angkot dihentikan sementara, pemerintah memastikan para sopir angkot tidak dirugikan. Menurut Dedi, mereka akan diberikan bekal yang cukup agar tetap bisa menikmati libur Lebaran bersama keluarga tanpa kekhawatiran kehilangan penghasilan.
Keputusan ini mendapat respons beragam dari masyarakat. Sebagian besar mendukung kebijakan ini karena diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas, terutama bagi wisatawan yang ingin berlibur ke kawasan Puncak. Namun, ada pula yang mempertanyakan bagaimana warga setempat yang biasa bergantung pada angkot untuk mobilitas sehari-hari akan beradaptasi selama masa libur tersebut.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pengalaman mudik dan liburan Lebaran di kawasan Puncak tahun ini bisa lebih lancar dan nyaman. Pemerintah juga akan terus memantau situasi lalu lintas untuk memastikan kebijakan ini berjalan sesuai rencana.
(Echa Nur Maulida)