Rekam24.com, Bogor – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Hapkido Kota Bogor di ajang internasional.
Dalam Kejuaraan Hapkido ASEAN Plus yang digelar di Yogyakarta pada 14–19 Juni 2025, kontingen Hapkido Bogor sukses menyumbang 4 medali emas dan 1 perunggu dari 6 atlet yang dikirim, mewakili Provinsi Jawa Barat. Hanya satu atlet yang gagal menyumbang medali.
“Alhamdulillah, hasil ini membuktikan kerja keras kita di Kota Bogor tidak sia-sia. Dari enam atlet, empat berhasil meraih emas, satu perunggu, hanya satu yang belum berhasil. Ini sekaligus menjadi ajang try out jelang Kejurnas Oktober dan babak kualifikasi Porprov Desember nanti,” ungkap Pelatih Kepala Hapkido Kota Bogor, Soleh Basuni, saat ditemui usai melakukan pertemuan dengan wali kota Bogor, Dedie A Rachim, Kamis 19 Juni 2025.
Baca Juga : Langkah Cerdas KONI Kota Bogor Lakukan MoU dengan Universitas Bina Sarana Infotmatika
Menurut Soleh, target realistis ke depan adalah mempertahankan minimal 3 medali emas di Kejurnas dan Porprov, meski pihaknya optimistis bisa melebihi target tersebut.
“Dari KONI sendiri menargetkan 7 emas untuk Porprov nanti, tapi kami realistik dulu di angka 3. Tapi saya pribadi terus memacu semangat atlet dan pelatih agar bisa melampaui itu. Minimal 4 emas insyaAllah bisa,” tambah Soleh.
Soleh juga menjelaskan, kejuaraan di Yogyakarta kemarin sangat bergengsi karena diikuti oleh negara-negara undangan seperti Korea Selatan, Jepang, Meksiko, dan India. Kota Bogor menjadi daerah yang menyumbang atlet terbanyak dari Jawa Barat dalam ajang tersebut.
Baca Juga : KONI Kabupaten Bogor Gelar Pelatihan Peningkatan Kualitas Pelatih Dalam Latihan dan Recovery Atlet
Sementara itu, Ketua Pengcab Hapkido Kota Bogor, Muhammad Topik, menuturkan bahwa pencapaian luar biasa ini sangat membanggakan, mengingat Hapkido merupakan cabang olahraga baru di Kota Bogor yang baru berdiri dua tahun terakhir.
“Kalau dibilang baru dua tahun, orang-orang pengcab luar pun banyak yang bilang ‘hebat nih Kota Bogor’. Padahal kita juga masih tahap merintis. Tapi karena kekompakan dan kerja keras tim, ini bisa terjadi. Saya sebut mereka ‘dream team’,” ucap Topik.
Topik juga menyebutkan bahwa beberapa atlet Hapkido Kota Bogor berasal dari kalangan pasukan elit, seperti Brimob dan KOWAD, karena Hapkido sendiri awalnya adalah seni bela diri yang dikembangkan untuk kesatuan-kesatuan militer.
Ke depan, Hapkido Bogor menargetkan pengembangan ke lingkungan pendidikan, seperti sekolah dan kampus. “Kita akan mencoba masuk ke dunia pendidikan, seperti taekwondo dan silat. Tapi memang butuh proses dan energi besar untuk sosialisasi,” ujar Topik.
Salah satu bintang dalam Kejuaraan ASEAN Plus adalah Khairullah, peraih emas di kelas Darion under 58 kilogram. Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta ini mengaku tak menyangka bisa meraih emas di tingkat internasional.
“Persiapan kita itu cuma sekitar dua bulan, latihannya pun di daerah masing-masing karena atlet Jawa Barat tersebar. Jadi bener-bener kejar tayang. Sehari bisa dua sampai tiga kali latihan,” ujar Khairullah.
Dia menambahkan, kemenangan ini jadi motivasi besar bagi dirinya untuk terus melaju, terutama ke babak kualifikasi Porda dan Porda 2026 mendatang.
“Buat adik-adik yang masih SMP, SMA, atau kuliah, jangan bosen latihan. Karena di luar sana lawan-lawan kita juga punya mimpi yang sama dan terus berjuang keras. Jadi harus konsisten dan disiplin,” pesan Khairullah.
Dengan prestasi dan semangat luar biasa ini, Hapkido Kota Bogor membuktikan bahwa meski baru, mereka mampu bersaing bahkan unggul di kancah nasional dan internasional. Selanjutnya, mata tertuju pada Kejurnas Oktober dan Porprov Desember. Kota Bogor siap kembali bersinar.