Rekam24.com – Bakal calon Bupati Kabupaten Bogor, Bayu Syahjohan, mendapatkan dukungan besar dari organisasi masyarakat, termasuk dari perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Dalam pernyataannya, Bayu menegaskan bahwa dukungan yang diterima tidak hanya dari kalangan partai politik, tetapi juga dari organisasi masyarakat yang melihat dirinya sebagai sosok yang layak didukung.
“Tentunya, setelah mendaftar, hampir setiap hari saya memenuhi undangan dari berbagai pihak. Bahkan, ada yang datang langsung ke tempat tinggal dan posko kami. Dukungan masyarakat yang datang dari luar partai politik adalah hal yang menggembirakan. Ini menunjukkan bahwa demokrasi hidup di Kabupaten Bogor. Dari organisasi masyarakat, khususnya perguruan pencak silat, tidak hanya satu, tetapi beberapa perguruan pencak silat yang mendukung. Mereka melihat figur, bukan partai, karena saya orang silat, sehingga mereka bersimpati untuk mendukung,” ujar Bayu.
Dukungan dari PSHT yang berasal dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor menjadi bukti nyata bahwa pencak silat tidak hanya sebagai tradisi bela diri, tetapi juga sebagai wadah yang mendukung figur yang dianggap pantas memimpin daerah. PSHT, sebagai salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia, melihat Bayu bukan sebagai representasi partai politik, melainkan sebagai sosok yang mampu membawa perubahan.
“PSHT adalah salah satu perguruan silat terbesar di Indonesia. Mereka melihat figur, bukan partai. Mereka sampai kepada saya, bukan mendukung partai tetapi mendukung orang. Itu tidak masalah, karena ini adalah keinginan masyarakat. Alhamdulillah, mereka mendukung dengan hati nurani,” tambahnya.
Terkait pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal DPP partainya yang menyatakan akan ada sanksi jika kader partai tidak memenangkan Bayu bersama Kang Mus dalam pemilihan Bupati Kabupaten Bogor, Bayu menjelaskan bahwa sanksi tersebut adalah hal yang wajar dalam partai politik.
Baca Juga : HMI-MPO Cabang Kabupaten Bogor Tuntut Pj Bupati Bogor Dievaluasi
“Sanksinya ada tiga pilihan. Itu spontan dari wasekjen kami. Yang pertama, mereka akan dipanggil jika tidak memenangkan, yang kedua, mereka harus memilih nomor urut paling bawah, dan yang ketiga, mereka tidak akan dicalonkan lagi. Itu hal yang wajar bagi kader partai kami, karena partai kami adalah partai pejuang yang benar-benar memperjuangkan demokrasi,” jelas Bayu.
Bayu juga menyatakan optimismenya dalam menghadapi “koalisi gemuk” yang merupakan gabungan dari beberapa partai besar di Kabupaten Bogor. Menurutnya, PDI Perjuangan tetap harus optimis dalam menghadapi persaingan politik tersebut.
“Harus optimis dong,” pungkas Bayu singkat, dengan semangat yang tinggi.
Dengan dukungan yang terus mengalir, Bayu Syahjohan semakin mantap melangkah menuju kursi Bupati Kabupaten Bogor.