Rekam24.com, Bogor – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menghadiri rapat paripurna DPRD Kota Bogor dalam rangka Hari Jadi Bogor ke-543, dan memberikan apresiasi terhadap komitmen Pemerintah Kota Bogor dalam menjaga sejarah dan lingkungan di tengah dinamika pembangunan kota.
Dalam sambutannya, Gubernur menyatakan bahwa Kota Bogor merupakan kota yang memiliki nilai sejarah sangat kuat dengan berbagai peninggalan sejarah yang masih kokoh hingga saat ini. Ia menekankan pentingnya pertumbuhan kota yang seiring dengan perubahan zaman, namun tetap berpegang pada identitas sejarah masa lalunya.
“Kota Bogor ini kan kota yang memiliki nilai sejarah yang sangat kuat dan bukti sejarahnya juga kokoh. Sehingga kota ini harus terus tumbuh seiring dengan perubahan zaman, tetapi juga tidak melupakan catatan perjalanan sejarah masa lalunya,” ujar Dedi Mulyadi.
Baca Juga :Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Dipastikan Hadir pada Rapat Paripurna HJB ke-543 di DPRD Kota Bogor
Ia mengapresiasi kepemimpinan Wali Kota Bogor yang dinilainya memiliki perhatian khusus terhadap isu lingkungan dan tata ruang. Menurutnya, penguatan tata ruang menjadi kunci agar pembangunan kota tetap selaras dengan identitas budaya dan sejarah lokal.
Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya menerapkan konsep tritangtung dalam pengembangan arsitektur kota, agar bangunan-bangunan di Bogor memiliki kesesuaian dengan alam dan nilai-nilai peradaban yang berkembang di wilayah tersebut.
“Dengan konsep tritangtung untuk memperkuat tata bangunan, agar arsitektur di Bogor itu arsitek yang sesuai dengan lingkungannya, sesuai dengan alam peradabannya,” jelasnya.
Baca Juga : Kerusakan Lingkungan di Tamansari Bogor Jadi Sorotan Gubernur Dedi Mulyadi
Gubernur juga mengusulkan kepada Wali Kota untuk mencari lokasi bersejarah yang diyakini sebagai pusat awal Kerajaan Pakuan Pajajaran. Ia menggagas pembentukan kawasan khusus bertema sejarah bernama Kampung Pakuan, yang diharapkan dapat menjadi pusat pelestarian dan edukasi tentang peradaban Sunda tempo dulu.
“Saya juga ngajak Pak Wali cari tempat sejarah, dulu di mana sih ngadeuk-nya Pakuan Pajajaran itu, sudah aja di situ. Nanti bikin kampung namanya Kampung Pakuan, yang dilengkapi dengan kelengkapan sejarah peradaban Pakuan Pajajaran,” tambahnya.
Pernyataan Gubernur ini menjadi dorongan penting bagi Pemerintah Kota Bogor untuk terus menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian warisan sejarah, demi mewujudkan Bogor sebagai kota yang maju namun tetap berakar pada nilai-nilai budayanya.