Rekam24.com, Cibinong – Animalium Cibinong menjadi salah satu destinasi wisata edukasi terbaru di Indonesia.
Berbeda dari kebun binatang biasa, tempat ini tidak hanya menampilkan hewan hidup, tetapi juga menghadirkan patung, replika, serta hasil penelitian dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sebagai tempat wisata yang terbilang baru, Animalium mulai dibuka untuk umum pada Februari 2023, dan diresmikan secara resmi pada 5 Juli 2023.
Sejak saat itu, tempat ini semakin diminati sebagai tujuan wisata edukasi, terutama bagi anak-anak dan keluarga.
Menurut Kak Sintia, tour guide Animalium, konsep wisata ini mengedepankan pendekatan ekologis dalam pembelajaran satwa.
“Di sini sistem belajarnya tidak hanya melihat hewan hidup, tapi juga ada replikanya, patungnya, dan bahkan penelitian satwanya. Jadi, pengunjung bisa belajar lebih mendalam tentang hewan yang mungkin tidak bisa ditemukan di kebun binatang biasa,” ujarnya.
Animalium memiliki 18 area indoor dan outdoor, yang terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu Vertebrata dan Invertebrata. Setiap kelompok hewan memiliki tiga penanggung jawab yang siap memberikan informasi serta membantu pengunjung memahami lebih dalam tentang satwa yang dipamerkan.
Meskipun baru dibuka, Animalium sudah memiliki beberapa area favorit yang paling diminati oleh pengunjung, di antaranya:
- Area Mamalia – Memiliki simulator timbangan berat badan, patung gajah, serta X-ray interaktif yang memungkinkan pengunjung melihat struktur tulang hewan.
- Area Ikan – Menampilkan patung hiu raksasa dengan ukuran yang sama seperti aslinya.
- Area Reptil – Memiliki patung buaya besar, dibuat dengan skala sesuai ukuran asli spesiesnya.
Selain itu, Animalium juga dilengkapi dengan layar informasi interaktif yang bisa disentuh oleh pengunjung untuk mempelajari lebih dalam tentang berbagai jenis satwa. “Kami juga memiliki simulator unik di area mamalia, di mana pengunjung bisa menimbang berat badan mereka dan membandingkannya dengan berat hewan tertentu,” tambah Kak Sintia.
Sebagai tempat wisata baru, Animalium langsung menarik perhatian berbagai kalangan. Tidak hanya anak-anak sekolah dalam kegiatan study tour, tetapi juga wisatawan umum dari berbagai usia. Jumlah pengunjung cenderung meningkat pada weekend dan hari libur, sementara pada hari biasa lebih banyak dikunjungi oleh rombongan sekolah.
Sebagai bagian dari BRIN, Animalium tidak hanya menjadi tempat wisata tetapi juga pusat penelitian satwa. Hewan yang ada di sini, baik yang hidup maupun replikanya, merupakan bagian dari riset ilmiah.
“Setiap hewan yang ada di sini memiliki nama karena mereka semua merupakan bagian dari penelitian BRIN,” jelas Kak Sintia.
Dengan konsep wisata edukasi berbasis riset, Animalium menawarkan pengalaman belajar yang lebih mendalam dibandingkan dengan kebun binatang biasa.
Tempat ini menjadi pilihan ideal bagi keluarga, anak-anak, dan pencinta ilmu pengetahuan yang ingin memahami lebih jauh tentang satwa dan ekologi secara interaktif.
Rep : Echa Nur