Rekam24.com, Cibinong – SMP Mardi Waluya Cibinong menegaskan komitmennya dalam menangani insiden pemukulan yang terjadi pada pertandingan basket antar-sekolah. Dalam konferensi pers yang dipimpin oleh Kepala SMP Mardi Waluya Cibinong, Rina Astuti, pihak sekolah mengumumkan sanksi tegas terhadap siswa yang terlibat serta langkah-langkah untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Sebagai bentuk tanggung jawab atas insiden yang terjadi, SMP Mardi Waluya Cibinong memberikan sanksi kepada siswa RCS yang terlibat dalam insiden pemukulan, yaitu:
– Skorsing selama 30 hari, dengan kewajiban mengikuti program pembinaan yang mencakup pelatihan emosional, psikologis, dan pembinaan karakter.
– Dikeluarkan dari tim basket sekolah serta larangan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler basket selama masih menjadi siswa di SMP Mardi Waluya.
– Peringatan keras, bahwa jika siswa kembali melakukan tindakan kekerasan, maka ia akan dikeluarkan dari sekolah.
– Dipertimbangkan kembali untuk mendapatkan Surat Keterangan Kelakuan Baik dari sekolah.
Selain memberikan sanksi kepada siswa, pihak sekolah juga mengambil langkah tegas terhadap pelatih basket yang bertanggung jawab dalam kejadian ini:
– Pemberhentian pelatih basket SMP Mardi Waluya yang terlibat dalam insiden per tanggal 21 Februari 2025.
– Evaluasi menyeluruh terhadap program ekstrakurikuler olahraga, guna memastikan bahwa pembinaan siswa tetap menjunjung tinggi sportivitas dan etika dalam pertandingan.
Sebagai bagian dari upaya mencegah kejadian serupa di masa depan, SMP Mardi Waluya Cibinong telah menetapkan langkah-langkah berikut:
– Peningkatan pengawasan dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk memastikan bahwa seluruh siswa berperilaku sportif.
– Pelatihan khusus bagi siswa dan tenaga pengajar mengenai pengelolaan emosi dan etika dalam kompetisi olahraga.
– Kerja sama dengan psikolog dan lembaga pembinaan karakter untuk membimbing siswa yang memiliki potensi konflik dalam situasi kompetitif.
“Kami berharap langkah-langkah ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh siswa, tenaga pendidik, serta pihak yang terlibat dalam pembinaan olahraga sekolah. Kami berkomitmen untuk menjaga lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari kekerasan,” tutup Rina Astuti dalam konferensi pers tersebut.
Rep : Echa Nur