Rekam24.com, Bogor – Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Bogor, yang dipimpin oleh Kepala Kantor (Kakanim) Ruhiyat M. Tolib, mencatatkan sejumlah pencapaian penting sepanjang tahun 2024.
Fokus utama Kantor Imigrasi Bogor adalah transformasi pelayanan publik, dengan tujuan memberikan layanan yang cepat, tepat, efisien, dan bebas dari praktik korupsi. Berkat upaya ini, Kantor Imigrasi Bogor berhasil meraih berbagai penghargaan dan pencapaian yang gemilang.
Dalam rapat yang digelar di Kantor Imigrasi Bogor pada Senin, 23 Januari, Kakanim Tolib menyampaikan salah satu pencapaian penting, yaitu peringkat pertama nasional dalam Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK), dengan total 216 tindakan. “Kami juga berhasil menjadi yang terbaik di tingkat Provinsi Jawa Barat,” ujar Tolib.
Baca Juga : Polsek Megamendung Selesaikan Insiden Antara Pengatur Jalan dan Warga Jakarta Secara Damai
Selain itu, Kantor Imigrasi Bogor meraih penghargaan Anugerah Humas Imigrasi Indonesia sebagai terbaik kedua dalam kategori Pengelola Layanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat.
Beberapa prestasi lain juga dicatat, di antaranya penghargaan dalam Pembinaan Pelayanan Publik untuk pelayanan ramah bagi kelompok rentan dan apresiasi atas kolaborasi dalam penyelesaian dokumen keimigrasian jemaah haji secara optimal.
Kantor Imigrasi Bogor juga berhasil masuk dalam 10 besar terbaik Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) dengan nilai 98,57 untuk satuan kerja dengan pagu DIPA kecil hingga Rp20 miliar.
Baca Juga : Ratusan Peserta Ikuti Event Turnamen Badminton ASPROSENA Open Challenge 2024
Dari segi penerimaan negara, Kantor Imigrasi Bogor mencatatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp68 miliar, atau 280 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp22,8 miliar. “Kontribusi terbesar berasal dari layanan paspor senilai Rp55 miliar, layanan re-entry permit sebesar Rp11 miliar, dan layanan keimigrasian lainnya sebesar Rp1,7 miliar,” kata Kakanim Tolib.
Sepanjang 2024, penerbitan paspor mencapai 101.090 dokumen, meningkat 82,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, penerbitan izin tinggal mengalami penurunan, yaitu Izin Tinggal Kunjungan (ITK) sebanyak 389 dokumen (turun 71,4 persen), Izin Tinggal Terbatas (ITAS) sebanyak 1.432 dokumen (turun 30,9 persen), dan Izin Tinggal Tetap (ITAP) sebanyak 290 dokumen (turun 0,34 persen).
Kantor Imigrasi Bogor juga mencatat lima negara dengan pengguna visa dan izin tinggal terbanyak, yaitu Yaman dengan 312 orang, China dengan 280 orang, Korea Selatan dengan 239 orang, India dengan 180 orang, dan Malaysia dengan 141 orang.
Dalam hal pengawasan dan penindakan, tercatat 343 tindakan administratif keimigrasian (TAK), meningkat 37,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, 48 orang asing ditangkal masuk (naik 108,7 persen), dan 21 orang dicegah keluar dari Indonesia (meningkat 90,91 persen).
Kakanim Tolib menegaskan bahwa semua keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh pihak dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Refleksi ini menjadi landasan untuk mengevaluasi strategi, menemukan peluang baru, dan menetapkan tujuan yang selaras dengan visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya.
Kantor Imigrasi Bogor berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan, memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, dan menjaga integritas demi menciptakan birokrasi yang modern, responsif, dan inklusif, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.