Rekam24.com, Bogor – Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengungkapkan kekhawatirannya terhadap lesunya sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di Kota Bogor yang berdampak langsung pada industri perhotelan. Hal itu ia sampaikan saat meninjau lokasi longsor di Batu Tulis bersama Gubernur Jawa Barat pada Senin, 14 April 2025
Dedie menyebutkan, setidaknya dua hotel berbintang tiga di Kota Bogor akan menutup operasionalnya pada akhir bulan ini. Selain itu, satu hotel lain sudah mengajukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk sebagian pegawainya.
“Di Bogor ini sudah ada dua hotel, kategorinya bintang tiga kalau tidak salah, yang tutup. Kemudian ada satu lagi yang sudah mengajukan lay off pegawai,” ujar Dedie kepada awak media, Senin (14/4).
Baca Juga : Pantau Debit Katulampa, Dedie A. Rachim Pastikan Petugas Siaga di Titik Rawan Bencana
Menurut Dedie, penurunan tajam jumlah kegiatan MICE dan pembatasan perjalanan dinas dari berbagai instansi menjadi faktor utama merosotnya tingkat hunian hotel di Kota Hujan. Ia meminta agar pemerintah pusat turut memperhatikan kondisi tersebut.
“Kalau kita tidak segera mengambil kebijakan yang tepat terkait perjalanan dinas, maka Bogor yang selama ini sangat bergantung pada itu akan terdampak lebih dalam lagi,” katanya. Dedie berharap kegiatan seperti bimbingan teknis, seminar, dan rapat-rapat kembali dilaksanakan di Bogor agar industri hospitality bisa bertahan.
Menanggapi pertanyaan mengenai dampak PHK, Dedie menjelaskan bahwa yang terdampak saat ini adalah pegawai harian. “Yang sekarang sedang di-lay off adalah pegawai harian kontrak. Untuk pegawai tetap, tentu ada aturan ketenagakerjaan yang lebih ketat,” ujarnya.
Baca Juga : Gubernur Jabar Tegaskan Larangan Kegiatan Liar di Jalan, Komitmen Berantas Premanisme
Terkait jumlah hotel yang terdampak, Dedie menegaskan bahwa baru dua hotel yang resmi tutup, satu hotel dalam kondisi menyerah, dan satu lainnya sedang dalam proses negosiasi untuk dialihkan pengelolaannya ke pihak ketiga.
Sebagai langkah antisipatif, Pemerintah Kota Bogor mempertimbangkan pemberian insentif kepada pelaku usaha hotel, termasuk penundaan pembayaran dan penghapusan denda. Dedie juga menyebut bahwa APBD Perubahan yang akan dibahas pada September–Oktober nanti bisa menjadi momentum untuk mengakomodasi dukungan lebih lanjut bagi sektor terdampak.
“Kami sedang mempertimbangkan langkah-langkah seperti penundaan pembayaran, penghapusan denda, dan lainnya. APBD Perubahan kemungkinan dibahas sekitar September–Oktober,” pungkasnya.