Rekam24.com, Bogor – Pemerintah Kota Bogor bersama Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia resmi meluncurkan Sentra Cipta Mandiri (SCM) sebagai proyek percontohan nasional dalam upaya pemberdayaan masyarakat yang terpadu dan lintas sektor.
Dalam kegiatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar, menekankan pentingnya kolaborasi antar-lembaga dalam menangani berbagai persoalan sosial.
“Sentra Cipta Mandiri di Kota Bogor ini bagian dari pilot project kolaborasi lintas sektoral yang diinisiasi oleh filantropi, disambut oleh berbagai lembaga, seperti RS Marzoeki Mahdi, Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, BPJS Ketenagakerjaan, dan bank-bank pemerintah, termasuk Baznas,” ujar Muhaimin.
Baca Juga : Survei Terbaru, Elektabilitas Prabowo – Gibran Tembus 52 Persen, Anies – Muhaimin 21 Persen
Ia menjelaskan bahwa SCM akan fokus menangani berbagai latar belakang masalah sosial, termasuk kesehatan mental, disabilitas, korban judi online, hingga masalah ekonomi keluarga, dengan tujuan akhir membentuk masyarakat yang berdaya dan mandiri.
“Prinsipnya adalah kolaborasi dan gotong royong. Semua sektor pemerintah dan non-pemerintah harus terlibat dalam upaya menanggulangi masalah sekaligus memberdayakan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, program ini juga bersinergi dengan agenda penghapusan utang UMKM yang sudah berjalan.
Baca Juga : Dukung Pasangan Amin, Anies-Muhaimin, Pejuang Perubahan Bojong Kulur Deklarasi Siap Menangkan Amin
“Sudah sangat banyak, puluhan ribu UMKM yang sudah diatasi dan akan terus diatasi. Memang ada kendala seperti verifikasi dan sinkronisasi data, tapi akan terus dikoordinir oleh Kementerian UMKM,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menyatakan kebanggaannya karena Kota Bogor dipilih menjadi lokasi pertama SCM.
“Kota Bogor merasa senang dijadikan pilot project. Ini turunan dari inpres sosial, yang memadukan seluruh potensi masyarakat untuk peningkatan ekonomi,” ucap Dedie.
Ia menjelaskan, SCM di Kota Bogor akan menjadi pusat pelatihan dan kegiatan produktif masyarakat. Beberapa program yang berjalan di antaranya adalah pelatihan kerja, urban farming, pengelolaan sampah dan maggot, sanggar tari, hingga majelis taklim.
“Kami memanfaatkan lahan hibah dari Pemprov menjadi aset produktif. Nantinya juga ada sentra penjualan, sehingga masyarakat bukan hanya belajar produksi, tapi juga belajar menghasilkan uang,” terang Dedie.
Tak hanya aspek ekonomi, SCM juga memberikan layanan konseling kesehatan mental, khususnya bagi masyarakat terdampak pinjaman online dan judi online, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan RS Marzoeki Mahdi Kota Bogor.
Peluncuran SCM ini diharapkan bisa menjadi model pemberdayaan masyarakat yang dapat direplikasi di daerah lain di seluruh Indonesia.