Rekam24.com, Bogor – Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan layanan bus Trans Jabodetabek jurusan Blok M-Bogor khususnya pada hari libur.
Ia menyebutkan bahwa tingginya jumlah penumpang harus menjadi perhatian agar ke depannya layanan tetap optimal, terutama saat hari kerja.
“Ya, ternyata alhamdulillah luar biasa ya. Animo dari masyarakat yang memanfaatkan bus Trans Jabodetabek itu di hari libur saja ridership-nya sangat tinggi. Nah, harus diantisipasi di hari kerja,” ujar Dedie, Sabtu (7/6/2025).
Baca Juga : Rute Baru Transjabodetabek Blok M–Bogor Resmi Dibuka, Tarif Terjangkau Mulai Rp2.000
Untuk mendukung kenyamanan penumpang, Dedie menginstruksikan Dinas Perhubungan Kota Bogor agar segera melakukan perbaikan fasilitas, khususnya di halte Cidangiang.
“Nah, saya sudah minta kepada Kadisub untuk memperbaiki sarana, prasarana yang ada di Cidangiang, di halte Cidangiang. Terutama ketinggian dari deck-nya. Nah, ketinggian deck ini harus bisa menyesuaikan dengan ketinggian platform-nya Trans Jabodetabek,” jelasnya.
Dedie juga terus mendorong warga Bogor yang biasa menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan transportasi publik. Menurutnya, kehadiran Trans Jabodetabek bukan untuk mengambil pangsa penumpang angkutan umum yang sudah ada, tetapi untuk memberikan opsi bagi pengguna kendaraan pribadi agar beralih ke moda transportasi yang lebih efisien.
Baca Juga : Bogor Trem Way Dapat Restu Dari Pusat, Dedie A. Rachim : Bagian Dari Transportasi Masa Depan
“Kita tidak mengambil pangsa dari penumpang yang biasa menggunakan bis yang sudah ada, tidak mengambil pangsa mereka yang naik KRL, tetapi justru membuka peluang bagi mereka yang naik kendaraan pribadi roda empat lewat Jagorawi untuk naik Trans Jabodetabek,” terangnya.
Untuk saat ini, Dedie menyebutkan jumlah armada Trans Jabodetabek yang beroperasi masih sebanyak 16 unit dengan headway 15 menit. Namun, jika antusiasme masyarakat terus meningkat, maka Pemkot Bogor akan mengusulkan penambahan kapasitas armada kepada pihak TransJakarta.
“Kalau memang animonya bertambah tentu kita harus meminta nanti ke TransJakarta untuk menambah volume atau kapasitas ya. Seperti yang terjadi misalnya di Tangerang, akhirnya mereka pakai guided bus, bus gandeng. Karena memang volumenya meningkat,” katanya.
Baca Juga : Pusat Setujui Bogor Trem Way, Pimpinan DPRD Kota Bogor, Ingatkan Pemkot Jangan Sampai Jadi Beban APBD
Terkait tarif, Dedie memastikan saat ini tarif Trans Jabodetabek tetap berlaku sebesar Rp2.000 untuk perjalanan antara pukul 05.00–07.00 WIB, dan Rp3.500 untuk pukul 07.00–22.00 WIB.
Saat ditanya soal durasi tarif tersebut akan berlaku, Dedie menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan hasil pembicaraan bersama Gubernur DKI Jakarta dengan prinsip kesetaraan layanan transportasi antarkota.
“Obrolan ini kita mulai dengan Pak Gubernur. Jadi Gubernur DKI, waktu saya menyampaikan keinginan Trans Jabodetabek sampai ke Bogor itu adalah kesamaan layanan. Kita juga pengen merasakan layanan transportasi yang nyaman, sama seperti DKI,” pungkasnya.
Dedie menegaskan bahwa Pemkot Bogor akan terus memperbaiki layanan transportasi kota, termasuk melalui peningkatan jumlah armada dan subsidi, serta membuka peluang untuk perluasan trayek Trans Jabodetabek hingga ke wilayah seperti Bubulak.