Rekam24.com, Bogor – Menjelang Ramadan dan Lebaran 2025, pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional menggelar operasi pasar besar-besaran untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok.
Langkah ini dilakukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto, yang menginginkan harga sembako tetap terjangkau bagi masyarakat.
Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono, menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil dua langkah utama untuk mengendalikan harga: pertama, membanjiri stok di pasar tradisional maupun modern; kedua, mendirikan gerai operasi pasar melalui 4.800 cabang di Pos Indonesia dan berbagai instansi terkait.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Jangan sampai ada pihak yang menaikkan harga demi keuntungan sendiri. Aparat akan mengawasi ketat harga di lapangan,” ujar Sudaryono.
Langkah ini disambut positif oleh masyarakat. Lia Trisnawati, salah satu pembeli di operasi pasar, menyebut harga bahan pokok lebih murah dibandingkan harga pasar, dengan selisih hingga Rp3.000.
“Kualitas barangnya juga bagus, semoga operasi pasar ini terus berjalan,” katanya.
Pemerintah juga menegaskan bahwa kesejahteraan petani tetap menjadi prioritas. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa harga di tingkat petani tidak boleh jatuh.
“Instruksi presiden jelas, harga gabah harus Rp6.500 agar petani tetap sejahtera,” ujarnya.
Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat dapat menjalani Ramadan dan Lebaran dengan lebih tenang tanpa terbebani lonjakan harga bahan pokok.
Rep : Echa Nur